Advertisement

RSUD Wates Siap Olah Tinja Jadi Pupuk

Ujang Hasanudin
Sabtu, 05 April 2014 - 11:26 WIB
Nina Atmasari
RSUD Wates Siap Olah Tinja Jadi Pupuk

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari siap mengolah limbah tinja menjadi pupuk dan biogas setelah mendapat bantuan alat berupa wastewater treatment dari Karlsruhe Institute of Technology Jerman yang bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Tenaga Atom Nasional (Batan).

Selain bantuan mesin pengolah tinja, juga diberikan bantuan mesin pengolah air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang langsung bisa diminum untuk memenuhi ketersediaan air bersih bagi pasien.

Advertisement

Bantuan itu secara simbolis diserahkan langsung pimpinan proyek wastewater treatment, Stephan Fuchs dan Prof Ursula Obst di aula RSUD Wonosari, Kamis (3/4/2014).

Stephan mengatakan KIT Jerman sudah lama kerja sama dengan Kementerian PU dan Batan dalam meneliti kesehatan lingkungan dan air bersih, mengenai air bawah tanah di Gunungkidul yang mengandung kapur. Stephan berharap bantuan tersebut bermanfaat bagi RSUD Wonosari untuk pengolahan limbah dan air bersih.

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan bantuan pengolah air bersih sangat membantu di tengah kondisi Gunungkidul yang kesulitan air karena wilayah yang penuh batu kapur.

Sejumlah masyarakat juga masih mengandalkan air tadah hujan padahal merupakan salah satu kebutuhan utama. Untuk mengupayakan ketersediaan air bersih yang cukup di Gunungkidul dibutuhkan modal yang tidak sedikit.

“Dengan bantuan pengolahan air bersih ini sangat membantu kami,” katanya.

Direktur RSUD Wonosari Isti Indiyani menyatakan air bersih hasil pengolahan dari mesin water treatment yang diberikan KIT akan digunakan untuk keperluan memasak kebutuhan konsumsi para pasien.

Menurut Isti, pengolah air minum yang menggunakan water treatment bisa mengolah air dari PDAM, air tanah menjadi air yang siap konsumsi. Air yang dihasilkan dari mesin pengolah air bersih ini juga dijamin terbebas dari bakteri e.Coli maupun bakteri lainnya yang bisa menyebabkan penyakit.

“Air bersih hasil pengolahan akan kita gunakan untuk masak dan keperluan pasien sementara untuk pengolahan limbah tinja akan digunakan untuk pupuk dan biogas,” kata Isti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Badan Geologi Menyebut Ketinggian Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang Diprediksi hingga 25 Meter

News
| Kamis, 18 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement