Advertisement
PILPRES 2014 : Warga Gunungkidul Berharap Presiden Terpilih Pro Petani

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Warga pedesaan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan presiden terpilih memiliki perhatian khusus pada sektor pertanian dan propetani.
"Sebagian besar warga pedesaan menggantungkan hidup dari bertani. Harapan warga perbaiki kesejahteraan petani, beri kami kemudahan akses," kata warga Kerjan Patuk Kabupaten Gunungkidul, Tukiran saat berdialog yang dihadiri 115 tokoh bersama caleg terpilih Wahyu Pradana Adiputra (DPRD GK) dan Eko Suwanto (DPRD DIY) dari PDI Perjuangan di Gunungkidul, Selasa (10/6/2014).
Advertisement
Pada dialog tersebut warga Patuk mempertanyakan program pembangunan dari pasangan Jokowi-JK calon Presiden RI nomor urut 2.
Selain masalah kebijakan peningkatan kesejahteraan petani di pedesaan, warga juga mempertanyakan program konkret yang diusung oleh PDI Perjuangan bersama mitra koalisi partai lain baik Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura dan PKPI.
Caleg terpilih PDI Perjuangan Gunungkidul Wahyu Pradana Adiputra mengajak untuk memilih Jokowi-JK agar petani benar-benar bisa berubah nasibnya.
Caleg PDI Perjuangan dan juga anggota Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menjelaskan sosok Jokowi adalah tipe pemimpin berwajah "ndeso" yang mewakili dan lahir dari rakyat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement