Advertisement
Berita Kekerasan Perlu Diisi Solusi dan Tips

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kehancuran moral menjadi penyebab terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia, yang terus meningkat. Yang disayangkan, media massa secara mayoritas mengabarkan pemberitaan yang mendramatisir.
Selain itu, diperlukan berita yang juga diikuti solusi atau tips menghindari kejadian sama terulang.
Advertisement
“Masyarakat saat ini sedang krisis karena nilai-nilai moral mengalami kehancuran. Padahal nilai-nilai moral sangat penting sebagai pengendali dalam tatanan kehidupan sebagai individu, keluarga dan masyarakat,” ujar Tadjuddin Nur Effendi, dalam Workshop Peran Media Dalam Mengontrol Isu Gender, Kamis (19/6/2014).
Budaya modern, juga telah mengubah pola kehidupan dalam berkeluarga. Yang pada akhirnya memunculkan fenomena kekerasan dalam keluarga, baik pada pihak perempuan (istri) dan anak.
Pandangan terhadap anak, lanjut Tadjuddin, juga mulai berubah. Yang tadinya, “anak sebagai rezeki”, saat ini menjadi beban materialistik secara ekonomi dan sosial. Sehingga, hubungan yang tidak harmonis dan berpotensi memunculkan kekerasan terhadap anak, amat mungkin terjadi.
Sementara itu, kasus-kasus kekerasan yang disebutkan tadi, lebih banyak diungkap dengan lebih menyorot pada kondisi korban, ketimbang pada sikap abnormal pelaku. Serta ditulis dalam bingkai yang mendramatisir kondisi korban, ketimbang abnormal pelakunya.
“Untuk kasus-kasus ini [kekerasan terhadap perempuan dan anak], harapannya media jangan menampilkan secara dramatis dan bombastis. Media kerap melakukan hal itu. Dianggap menjual,” ujar Indria Laksmi Gamayanti, dari Lembaga Perlindungan Anak Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dari sisi berita, seorang jurnalis perlu terlebih dulu mampu untuk menggunakan teknik framing, agar wacana yang ingin disampaikan mengenai kasus tersebut, sampai pada khalayak, secara menyeluruh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
- Catat Rangkaian Kegiatan Menarik Selama HUT ke-74 Pemkab Kulonprogo
Advertisement
Advertisement