Advertisement
Berharap Kantongi Izin Berjualan, AJB Lempuyangan Temui Walikota

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Puluhan pedagang asongan yang tergabung dalam Asongan Jogja Bersatu (AJB) terus memperjuangkan keinginan mereka agar tetap bisa http://www.harianjogja.com/baca/2014/08/21/didemo-manajemen-stasiun-lempuyangan-tetap-tolak-pedagang-asongan-528419">berjualan di Stasiun Lempuyangan dengan menemui Walikota Jogja Haryadi Suyuti. Pertemuan dengan walikota merupakan upaya tambahan setelah beberapa hari sebelumnya, AJB mengadukan nasibnya ke DPRD Kota Jogja.
"Walikota sudah kami anggap sebagai bapak kami sehingga kami pun menemui beliau. Kami berharap, tetap diizinkan untuk berjualan," kata Koordinator Asongan Jogja Bersatu (AJB) Anto Yuniarto, Jumat (29/8/2014).
Advertisement
Sebanyak 42 anggota AJB Stasiun Lempuyangan sudah tidak diizinkan berjualan di stasiun tersebut sejak satu pekan sebelum Lebaran hingga saat ini. Larangan bagi asongan untuk berjualan di stasiun merupakan kebijakan nasional dari PT KAI.
"Kami dijanjikan ada tindak lanjut dalam waktu satu pekan hingga 10 hari sejak pertemuan ini," katanya.
Sementara itu, Walikota Jogja, Haryadi Suyuti mengatakan akan mencoba berkomunikasi dengan PT KAI khususnya Daerah Operasi VI Jogja.
"Saya akan coba bicarakan bagaimana langkah yang tepat agar para pedagang asongan ini tetap bisa diberdayakan. Mungkin saja kebijakan larangan berjualan bagi asongan itu berlaku secara nasional, namun masih ada kearifan lokal yang bisa digunakan," katanya.
Haryadi mengatakan, pemberdayaan asongan tersebut diharapkan dapat bermanfaat tidak hanya untuk pedagang itu sendiri tetapi juga kepada Stasiun Lempuyangan.
"Jika larangan asongan berdagang itu dimaksudkan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, saya jamin mereka berjualan dengan tertib dan tidak berjualan di kereta sehingga mengganggu penumpang. Mereka juga bisa diberdayakan untuk membantu menjaga keamanan," katanya.
Haryadi menambahkan, meskipun jumlah seluruh pedagang asongan adalah 42 orang, namun tidak semuanya berjualan dalam waktu yang sama.
"Saat pagi, mungkin hanya ada 10 orang yang berdagang, dan siang hari ada 20 orang. Tidak semuanya lalu berdagang bersama-sama," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement