Advertisement
Libur Nataru, Dinkes Bantul Waspadai Penyakit Menular
Ilustrasi gatal/gatal. / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL— Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul meningkatkan kewaspadaan seluruh fasilitas layanan kesehatan menyusul meningkatnya mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Musim penghujan yang berlangsung bersamaan dinilai memperbesar risiko munculnya penyakit menular.
Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara, mengatakan puskesmas dan rumah sakit diminta aktif melakukan pemantauan serta pelaporan kasus melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). Langkah ini dilakukan untuk mendeteksi potensi lonjakan penyakit sejak dini.
Advertisement
Sejumlah penyakit menular seperti demam berdarah dengue (DBD), leptospirosis, malaria, hingga penyakit berbasis lingkungan lainnya menjadi perhatian utama. Selain itu, Dinkes juga mengantisipasi risiko kejadian luar biasa berupa keracunan makanan yang kerap muncul saat libur panjang.
Sebagai langkah pencegahan, pengawasan terhadap tempat pengelolaan pangan dan fasilitas umum, khususnya di kawasan wisata dan lokasi keramaian, turut diperketat guna memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat tetap terjaga.
BACA JUGA
Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara, menyampaikan puskesmas maupun rumah sakit wajib aktif melakukan pemantauan dan pelaporan kasus. Mobilitas warga yang tinggi, ditambah kondisi cuaca basah, dinilai berpotensi memicu peningkatan kasus penyakit tertentu.
“Diharapkan semua rumah sakit dan puskesmas selalu melaporkan melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), terkait potensi kenaikan penyakit DBD, leptospirosis, malaria, dan penyakit-penyakit menular lainnya,” ujar Agus, Minggu (28/12/2025).
Tidak hanya fokus pada penyakit menular, Dinkes Bantul juga menaruh perhatian pada risiko kejadian luar biasa, termasuk kemungkinan keracunan makanan. Menurut Agus, momen libur panjang kerap diwarnai kegiatan makan bersama yang perlu diantisipasi dari sisi keamanan pangan.
“Kita juga wajib tetap waspada terhadap kasus keracunan, karena biasanya ada pesta-pesta, makan-makan bersama, yang ini juga bisa memicu terjadinya keracunan makanan,” katanya.
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes meminta puskesmas meningkatkan pengawasan terhadap tempat pengelolaan pangan serta fasilitas umum lainnya, terutama yang berada di kawasan wisata dan lokasi keramaian. Pengawasan ini diharapkan dapat meminimalkan gangguan kesehatan selama periode libur.
“Khususnya pada saat acara-acara Natal dan tahun baru, agar tidak ada permasalahan terkait dengan makanan yang dikonsumsi atau yang dijual oleh pedagang. Baik itu di tempat umum atau lokasi wisata,” ucapnya.
Dinkes Bantul berharap peningkatan kewaspadaan ini mampu menekan potensi gangguan kesehatan selama libur Nataru, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Kebut Pemulihan Banjir Aceh-Sumatra Saat Nataru
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



