Advertisement
FKY 2014 : Budaya, Populer dan Alternatif Seharusnya Jadi Satu

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Pelaksanaan FKY tahun ini dinilai kurang memadahi semua unsur kesenian dari Jogja. Sejumlah pelaku seni memiliki harapan, FKY dapat menjadi wadah seni yang dicintai sekaligus dinanti-nanti pelaksanaannya setiap tahun.
Timbul Raharjo, salah satu perupa terkemuka di Jogja memaparkan tiga aspek yang seharusnya disejajarkan dalam menggarap konsep dasar FKY yaitu unsur kebudayaan, unsur populer dan unsur alternatif.
Advertisement
Unsur kebudayaan bertujuan untuk melakukan konservasi seni-seni tradisional. Misalnya dalam bentuk seni tari klasik, seni pertunjukan tradisional, seni rupa heritage dan lainnya. Unsur populer merupakan wadah untuk bentuk-bentuk seni yang relatif disukai atau sudah diterima oleh masyarakat.
Misalnya campursari, elekton dan lain sebagainya. Sementara unsur alternatif diberikan pada bentuk seni yang memiliki bentuk kreativitas yang tinggi. Sementara soal pelaksanaan yang bersumber pada dana keistimewaan, diakui Timbul, tidak lantas dapat menjadi tolok ukur kesuksesan pelaksanaan FKY. Menurut Timbul salah satu keunggulan dalam pelaksanaan FKY tahun ini ialah art teknologi.
Terkait danais untuk FKY, menurut ketua FKY periode 2012 ini, pemerintah harus memiliki konsep yang jelas dalam penganggaran, sehingga dana tidak saja cair menjelang hari H pelaksanaan, melainkan juga tersedia untuk proses persiapan.
“Harapannya FKY mampu memiliki daya pembeda dari festival-festival lain yang kini kian banyak di DIY. FKY harus bisa dinanti-nanti masyarakat, jangan hanya banyak acara tapi tidak terkesan,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Cegah Melonjaknya Kasus Covid-19, Pemeriksaan Kedatangan di Bandara Soekarno Hatta Diperketat
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
- Sendratari Anak Tari Klasik Gaya Jogja Dipentaskan di Ndalem Mangkubumen
- Mafia Tanah Kas Desa: Jagabaya Caturtunggal Diduga Terima Suap dari Robinson 3 Kali, Nilainya Ratusan Juta
- Heboh Pneumonia Misterius, Dinkes Jogja: Tak Ada Peningkatan Kasus
Advertisement
Advertisement