Advertisement

APKLI Gunungkidul Tak Keberatan Relokasi PKL

David Kurniawan
Minggu, 31 Agustus 2014 - 04:15 WIB
Mediani Dyah Natalia
APKLI Gunungkidul Tak Keberatan Relokasi PKL Distributor kelapa muda mengantar daganganya di lapak pedagang kaki lima (PKL) di Selter Jurug, depan pintu masuk Bumi Perkemahan Karya Bakti Praja, Jurug, Solo, Jawa Tengah, Kamis (28/8 - 2014). Menurut sejumlah pedagang di Selter Jurug, kawasan bumi perkemahan yang terletak di dekat Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti tersebut akan direnovasi. Terkait rencana tersebut, pedagang sudah diimbau oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Solo untuk mengosongkan lapak pada akhir bulan Agustus 2014. (Ardiansyah Indra Kumal

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Gunungkidul menyambut positif langkah Pemerintah Kabupaten Gunungkidul merelokasi PKL di Alun-alun Wonosari. Harapannya pemkab tidak sekadar memindahkan tetapi juga membantu upaya promosi.

Ketua APKLI  Gunungkidul Bambang Dwi Sutiyana mengaku antusias terhadap rencana pemkab tersebut. Meski masih baru sebatas isu dan belum ada pembicaraan dengan para PKL, langkah tersebut patut diapresiasi karena bertujuan untuk membangun Gunungkidul lebih baik lagi.

Advertisement

“Secara prinsip kami tidak keberatan, karena langkah ini juga untuk mempercantik tata letak Kota Wonosari,” katanya kepada Harian Jogja, Jumat (29/8/2014).

Bambang mengakui, bila tata letak PKL di seputaran Alun-alun masih terkesan semrawut. Seringkali, saat berjualan anggotanya masih memakan badan jalan sehingga menganggu kelancaran arus lalu lintas. harapannya, dengan penataan tersebut maka bisa mempercantik tatanan kota. Namun, yang paling penting kegiatan PKL tersebut bisa terpusat di satu lokasi.

“Masih banyak pedagang yang berjualan menyalahi aturan, rencananya Senin (1/9/2014) kami akan melakukan sosialisasi terkait aturan berjualan yang benar dengan memperhatikan kebersihan lingkungan,” ungkapnya.

Saat ini jumlah PKL di Gunungkidul mencapai 6.000 pedagang. Sementara PKL yang berjualan di seputaran alun-alun sejumlah 40 pedagang. Bambang yakin tempat relokasi jadi wacana pemkab tidak akan jauh-jauh dari lokasi yang lama.

Sebelum program tersebut dilaksanakan, ia berharap pemkab dapat mensosialisasikan wacana tersebut ke pedagang. Walau secara pribadi setuju langkah itu, pedagang lain juga butuh informasi dan sosialisasi sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.

“Kami minta juga para pedagang yang memiliki kartu anggota dan izin berjualan mendapatkan prioritas di lokasi yang baru,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Gunungkidul Supartono mengatakan Pemkab berencana merelokasi PKL di Alun-alun Wonosari. Pelaksanaan program ini akan dilaksanakan di tahun depan. Adapun anggaran yang digunakan sebesar Rp200 juta. Dia berjanji, pentaaan ini tidak membuat PKL kehilangan mata pencahariannya. Pasalnya, pemkab tidak serta merta melakukan pemindahan, karena sudah merencanakan sebuah tempat baru untuk berjualan.

“Tidak perlu khawatir, karena kami tidak akan menggusur dan hanya memindahkannya. Kami juga sudah menyiapkan tempat untuk mewadahi mereka semua,” katanya.

Dikatakan Supartono, tujuan relokasi ini untuk mempercantik pusat kota Wonosari, sehingga bisa memberikan rasa nyaman kepada masyarakat, maupun wisatawan yang berkunjung.

“Nantinya di depan alun-alun akan dibangun titik nol kilometer dengan taman penunjangnya. Pembangunan tersebut merupakan sebagai penanda titik awal Gunungkidul,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Dalami Dugaan Keterlibatan Petinggi Parpol di Kasus Korupsi Kementan

News
| Jum'at, 08 Desember 2023, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement