Advertisement

BNPB Catat Dampak Cuaca Ekstrem Picu Bencana di DIY dan Bogor

Newswire & Abdul Hamied Razak
Minggu, 11 Mei 2025 - 08:27 WIB
Abdul Hamied Razak
BNPB Catat Dampak Cuaca Ekstrem Picu Bencana di DIY dan Bogor Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman sedang memotong pohon tumbang di salah satu ruas jalan di Kalurahan Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, Sleman, Kamis (10/4/2025). - ist - BPBD Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Cuaca ekstrem telah memicu bencana di wilayah Jogja DIY dan Bogor, Jawa Barat, hingga pekan kedua Mei 2025.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mencatat sejumlah bencana akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan kerusakan rumah warga hingga fasilitas umum.

Advertisement

"Laporan pertama adalah kejadian cuaca ekstrem di wilayah DIY. Hujan disertai angin kencang dan petir menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik," katanya, Minggu (11/5/2025).

BACA JUGA: Status Siaga Bencana Hidrometeorogi Tidak Diperpanjang, Ini Alasan BPBD Bantul

Di Kabupaten Gunungkidul, peristiwa itu terjadi pada Jumat (9/5/2025) siang menyebabkan pohon tumbang di tiga kelurahan: Wonosari, Katongan, dan Bejiharjo. Akibatnya, satu rumah rusak berat dan 15 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. "Selain itu, satu kios, satu kandang ternak, dan satu dinding penahan tanah turut terdampak," katanya.

Tim BPBD DIY bersama BPBD Kabupaten Gunungkidul telah melakukan pembersihan pohon tumbang dan pendataan kerugian yang masih berlangsung.

Selain di Gunungkidul, cuaca ekstrem juga melanda Sleman. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman merilis data terbaru terkait jumlah kejadian kebencanaan yang terjadi ketika hujan deras disertai angin kencang bencana hidrometerologi atau pada Jumat (10/5/2025). Total ada 36 kejadian per pukul 22.00 WIB, Jumat dengan tiga korban luka ringan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, mengatakan kejadian kebencanaan tersebut terjadi di delapan kapanewon/ kecamatan. Kapanewon Ngemplak menjadi lokasi paling terdampak.

Di Kapanewon Ngemplak ada 12 kejadian, seperti pohon tumbang yang menyebabkan rumah-rumah dan restoran rusak. Bahkan di restoran di Pawon Sawahan Demangan Kalurahan Wedomartani rusak dan material berjatuhan menimpa tiga orang.

BACA JUGA: Ini Alasan BPBD Tidak Memperpanjang Status Siaga Darurat Meski Ada Potensi Hujan Deras di Wilayah DIY

Sementara itu, di Kabupaten Bogor, cuaca ekstrem juga terjadi sejak Senin (5/5/2025). Hujan deras disertai angin kencang merusak atap rumah warga di tiga desa: Bantarsari, Kota Batu, dan Lemah Duhur.

"Sebanyak 10 kepala keluarga terdampak, dengan beberapa rumah masih membutuhkan bantuan seperti terpal dan logistik darurat," katanya.

Keesokan harinya, angin kencang kembali melanda enam desa lainnya di Bogor: Pasir Jambu, Ciomas Rahayu, Pagelaran, Cibanteng, Sukamantri, dan Purwabakti.

"Total enam rumah mengalami rusak sedang, dan 15 lainnya rusak ringan, mayoritas pada bagian atap," katanya.

Abdul Muhari mengatakan perbaikan sudah dilakukan di beberapa titik, namun kebutuhan akan terpal masih mendesak, khususnya di Desa Ciomas Rahayu.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi potensi bencana yang meningkat pada masa peralihan musim ini.

Ia juga menyarankan agar warga menebang pohon-pohon yang berisiko tumbang untuk mencegah kerusakan lebih lanjut jika angin kencang kembali terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron

News
| Minggu, 11 Mei 2025, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam

Wisata
| Sabtu, 10 Mei 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement