Advertisement

BANDARA KULONPROGO : Ini Alasan Landasan Pacu Depok Tak Perlu Dipindah

Sunartono
Rabu, 21 Januari 2015 - 23:40 WIB
Mediani Dyah Natalia
BANDARA KULONPROGO : Ini Alasan Landasan Pacu Depok Tak Perlu Dipindah

Advertisement

Bandara Kulonprogo dan Landas Pacu Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) DIY dapat berdiri berdampingan.

Harianjogja.com, SLEMAN-Meski mendapat rekomendasi dari Kantor Otoritas Bandara Wilayah III untuk dipindah, Lanud Adisutjipto Jogja mempertahankan keberadaan Landas Pacu Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) DIY yang terletak di kawasan Pantai Depok, Bantul. Sebab berdasarkan kajian KKOP, landasan tersebut tidak akan mengganggu Bandara Kulonprogo.

Advertisement

Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Yadi I. Sutanandika menjelaskan untuk menentukan aman atau tidak harus ada hasil kajian Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP). Dalam hasil kajian yang sudah dilakukan, kata dia, bahwa ada beberapa kategori landasan mulai satu, dua dan tiga. Tetapi pada intinya untuk calon Bandara Internasional sekelas Kulonprogo nantinya, KKOP sudah berjarak 15 Km radius dari ujung-ujung landasan dengan ketinggian tertentu.

"Kalau sudutnya sekitar 2% dari jarak, jadi kalau jaraknya 5 Km ya 5% dari 5 Km itu merupakan sudutnya. Nah Depok yang digunakan untuk olahraga Fasi tidak seluas KKOP untuk Bandara Kulonprogo," urainya dalam temu awak media di Wisma Adisutjipto, Lanud setempat, Selasa (20/1/2015).

Dari sisi pendaratan, lanjutnya, jarak antara calon Bandara Kulonprogo dengan Landas Pacu Depok sekitar 27 kilometer. KKOP Landas Pacu Depok sekitar tiga kilometer dan KKOP Bandara Kulonprogo 15 kilometer. Sehingga masih ada safe horizontal separation sebanyak sembilan kilometer.

Dari sisi ketinggian jika mengikuti safe altitude, maka masih ada ruang udara vertikal sekitar 2000 kaki atau 700 meter. Ruang itu menjadi jarak antara pesawat FASI dengan pesawat komersial yang jika secara kebetulan melakukan pendaratan dalam waktu bersamaan. Perkiraan itu diambil dari rumus Minimum Sector Altitude (MSA) atau ketinggian terendah dengan jarak 1000 kaki. Caranya dengan menambahkan antara elevasi (posisi vertikal) bukit tertinggi di timur Landas Pacu Depok yaitu 1500 meter dengan rumus pakem 2000 kaki. Sehingga hasilnya diketahui ada ruang udara sekitar 3500 kaki.

"Secara normal pesawat [komersial] yang [akan landing] melewati kawasan sana [Depok] akan terbang di atas ketinggian 3500 kaki. Dengan demikian masih ada space 2000 kaki karena ketinggian giat FASI atau aero wisata Depok maksimal 1500 kaki," jelasnya.

Karena itu, kata Yadi, dari persepsi keduanya maka tidak saling ganggu antara Bandara Kulonprogo dengan Landas Pacu Depok, yang terjadi nantinya justru malah saling mendukung. Mengingat kawasan Depok menjadi kawasan aerosport center.

"Mungkin yag dimaksud bahaya [oleh Otorita Bandara] apabila kondisi emergency atau di luar normal. Dari hasil riset kami seperti itu. Dalam waktu dekat hasil riset ini akan kami komunikasikan dengan pihak otoritas Bandara Wilayah III," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement