Advertisement

PENATAAN DIY : Apa Saja Hambatan Pariwisata Jogja?

Kamis, 19 Maret 2015 - 04:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
PENATAAN DIY : Apa Saja Hambatan Pariwisata Jogja? Suasana di Pantai Nguyahan, Jumat (9/1/2015). Dengan menggunakan dana dari program pengentasan kemiskinan, Kecamatan Saptosari bersolek untuk mempercantik kawasan wisata di sana. (JIBI/Harian Jogja - David Kurniawan)

Advertisement

Penataan DIY diharapkan dapat menyeluruh untuk mendukung pariwisata lokal.

Harianjogja.com, JOGJA-Terkait pembebasan visa bagi 30 negara, Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (STIPRAM) Yogyakarta, Suhendroyono berharap kebijakan ini dapat segera direspon Pemerintah DIY.

Advertisement

Sebab, kata dia, DIY masih perlu mempersiapkan sejumlah hal seperti kesiapan akses perhubungan atau sektor transportasi antar daerah, sarana fisik jalan menuju destinasi wisata dan kesiapan lainnya. Lebih-lebih, branding Jogja Istimewa selama ini dinilai masih sulit menjadi identitas Jogja di kancah internasional.

"Apa yang istimewa yang bisa menarik wisatawan asing masih sulit untuk diterjemahkan," ungkapnya dalam wisuda mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (STIPRAM) Yogyakarta di Hotel Pasific, Selasa (18/3/2015).

Ia menilai pembangunan pariwisata cukup komplek dan menuntut adanya sinergitas berbagai sektor. Hendaknya pemerintah perlu melibatkan semua pihak termasuk perguruan tinggi dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang siap menyambut kunjungan wisatawan asing setiap tahunnya.

Ia mencontohkan, pemandu atau guide, bagi wisatawan negara tertentu selama ini dinilai belum memadai. Sebagai contoh, tahun lalu, wisatawan Cina ke Indonesia mencapai 900.000, akan tetapi giude yang bisa melayani wisatawan Cina hanya 600 saja. Belum lagi soal layanan perhotelan, Suhendroyono mengkritik membangun perhotelan masih terpaku dengan jumlah kamar, bukan mendasarkan jumlah kunjungan seperti sudah dilakukan negara lain.

"Akibatnya kamar banyak tapi sepi. Ujungnya hanya banting harga," ungkapnya.

Dari cerahnya menatap masa depan sektor pariwisata Indonesia inilah, Ketua STIPRAM Yogyakarta optimis jurusan perhotelan bakal terus kebanjiran peminat calon mahasiswa baru.

"Apalagi banyak kampus yang sudah mulai menjalin kemitraan dengan sejumlah hotel bintang ternama di seluruh wilayah Indonesia sehingga semakin membuka peluang dalam menempatkan ahli-ahli perhotelan yang diluluskan setiap tahunnya," pungkasnya usia mewisuda ratusan mahasiswa D3 Parhotelan dan S1 hospitaly STIPRAM Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Es Krim Magnum Ditarik karena Mengandung Plastik dan Logam, Ini Kata BPOM

News
| Rabu, 24 April 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement