Advertisement
KENAKALAN REMAJA : Rampas Motor, 12 Pelajar Dicokok Polisi

Advertisement
Kenakalan remaja terjadi di Jogja. Sebanyak 12 pelajar ditangkap karena merampas sepeda motor.
Harianjogja.com, JOGJA-Kepolisian Sektor Tegalrejo, menangkap 12 pelajar salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Kota Jogja. Para pelajar dari geng Sunday Morning Cartoon (SMC) itu diduga sebagi pelaku perampasan sepeda motor yang terjadi Senin (30/3/2015) tengah malam di Jalan Wolter Mongonsidi, Jogja.
Advertisement
Kepala Polsek Tegalrejo Komisaris Polisi Herlambang Srihartanto mengatakan, penangkapan para pelajar itu bermula dari laporan korban Fauzi Ahmad Pamungkas, 17, warga Wirobrajan, Jogja, sekitar pukul 23.30 WIB.
Malam itu korban dipepet oleh beberapa sepeda motor berboncengan saat melintas di Jalan Wolter Mongonsidi, sekitar pukul 22.30 WIB. Setelah mepet korban, kata Herlambang, pelaku juga melempar korban dengan botol minuman berenergi hingga korban terjatuh dari sepeda motor.
"Saat jatuh korban melarikan diri karena takut, kemudian melapor polisi," kata Herlambang saat ditemui di Markas Polsek Tegalrejo, Selasa (31/3/2015)
Setelah menerima laporan polisi langsung menuju lokasi kejadian, namun sepeda motor Yamaha Mio bernomor polisi AB 6467 IA milik korban sudah tidak ada di lokasi. Polisi kemudian melakukan penyisiran dan menemukan para pelaku di lapangan Karangwaru, Tegalrejo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
Advertisement