Advertisement

MAHASISWI TEWAS USAI MELAHIRKAN : Polisi Buru Teman Dekat Korban

Sunartono
Sabtu, 02 Mei 2015 - 02:15 WIB
Nina Atmasari
MAHASISWI TEWAS USAI MELAHIRKAN : Polisi Buru Teman Dekat Korban Tim DVI Polda DIY dan Tim Identifikasi Polres Sleman melakukan evakuasi mayat korban dan bayinya dari dalam kamar kos diSeturan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu (29/4/2015). (Sunartono/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Kasus mahasiswi di Jogja yang ditemukan tewas usai melahirkan, polisi masih mencari keterangan dari teman dekat korban

Harianjogja.com, SLEMAN - Polisi saat ini tengah memburu teman dekat korban SAA, 19, mahasiswi salah satu PTS yang meninggal dunia saat melahirkan di dalam kamar. Kematian korban masih misterius karena minimnya data untuk mengungkap kasus.

Advertisement

Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain menjelaskan penyelidikan kasus tersebut hingga saat ini masih berjalan. Salah satunya dengan meminta keterangan sejumlah saksi di TKP seperti penjaga kos, serta sejumlah teman korban yang dapat memberikan petunjuk.

Selain itu, pihaknya juga tengah berusaha mencari dan meminta keterangan teman dekat korban. Tetapi, kasus itu ditangani langsung oleh Polsek Depok Barat.

"[Teman dekat korban] Seperti belum [tertangkap]. Kasus ditangani langsung oleh Polsek [Depok Barat]," terangnya, Jumat (1/5/2015).

Kapolsek Depok Barat Kompol Luthfi menambahkan minimnya data dari TKP membuat kasus tersebut belum dapat terungkap dengan jelas. Pihaknya tengah berusaha mencari data sebagai bahan penyelidikan dari sejumlah barang elektronik milik korban seperti ponsel.

Selain itu memeriksa teman korban yang mengetahui sepak terjangnya. "Kebetulan di dalam kamar tidak diketemukan barang atau minuman yang mencurigakan," terangnya.

Hingga saat ini petugas belum dapat memintai keterangan teman dekat korban karena justru menghilang disaat korban ditemukan meninggal. Pihaknya tengah memburu teman dekat korban yang diduga berstatus sebagai pacar.

"Jenazah sudah diambil pihak keluarga karena tidak menghendaki dilakukan otopsi. Jadi kami masih kekurangan data karena tidak diotopsi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement