Advertisement

SABDA RAJA : Charis Sesalkan Pergantian Nama

Senin, 11 Mei 2015 - 12:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
SABDA RAJA : Charis Sesalkan Pergantian Nama Sebagian adik-adik Sultan bertemu dengan tokoh. (JIBI/Harian Jogja - Desi Suryanto)

Advertisement

Sabda Raja mengenai pergantian nama HB X dan GKR Pembayun disesalkan Ketua Dewan Kebudayaan DIY.

Harianjogja.com, JOGJA-Ketua Dewan Kebudayaan DIY sekaligus anggota PP Muhammadiyah Ahmad Charis Zubair mengatakan secara resmi PP Muhammadiyah belum mengeluarkan pernyataan sikap terkait Sabda Raja. Akan tetapi, ungkapnya, sebagian pendapat anggota PP Muhammadiyah menyayangkan sekaligus tidak setuju dengan pergantian nama Sultan HB X dan Pembayun.

Advertisement

Dinilainya, pergantian nama merupakan hal unhistorical. Diuraikannya, nama Buwono menjadi Bawono sudah menyalahi aturan, sebab Buwono berarti bumi sedangkan Bawono adalah alam semesta. Kalifatullah, jabarnya, sebagai pengunci tugas manusia yang dilakukan di muka bumi, bukan alam semesta.

"Kalau istilah bahasa Jawa ini kabotan jeneng," tuturnya, Minggu (10/5/2015).

Demikian pula dengan gelar yang diberikan kepada Pembayun, Mangkubumi dalam sejarahnya merupakan nama untuk putra mahkota laki-laki.

Terkait suksesi Kraton, Charis mengatakan persoalan ini bukan masalah internal karena Kraton Jogja bukanlah entitas yang berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian dari NKRI.

"Implikasi politik harus diperhitungkan," ujarnya.

Ditegaskannya, masalah ini tidak ada kaitannya dengan demokrasi atau kesetaraan gender sebab ini murni persoalan sejarah yang harus diluruskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement