Advertisement
KASUS HELLO KITTY : Masih di Bawah Umur, RS Dituntut Hukuman Penjara 4 Tahun
Advertisement
Kasus Hello Kitty yang bermula dari sebuah tato, kini menjerat salah satu terdakwa, RS yang masih di bawah umur. RS dituntut hukuman penjara 4 tahun oleh Jaksa dari Kejari Bantul
Harianjogja.com, BANTUL-Salah satu tersangka kasus Hello Kitty, RS, 16, dituntut 4 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum.
Advertisement
Diutarakan oleh Jaksa I Heradian, dari 3 pasal yang didakwakan, akhirnya ia memutuskan untuk menuntut terdakwa dengan 2 pasal. Kedua pasal yang dituntutkan kepada terdakwa masing-masing adalah pasal 333 KUHP ayat (1) jo pasal 55 tentang upaya merampas kemerdekaan seseorang dan pasal 351 KUHP ayat (1) jo pasal 55 tentang penganiayaan.
"Tuntutannya 4 tahun dipotong masa tahanan," ucapnya seusai sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri (PN) Bantul, Selasa (12/5/2015).
Saat menyusun dakwaan, ia mengaku telah menyiapkan setidaknya 3 pasal. Selain kedua pasal tersebut, pihaknya telah menyiapkan satu pasal tambahan, yakni pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.
"Tapi sejak awal, total pasal yang mengiringi tuntutan adalah dua pasal, maka pasal 170 pun kami kombinasikan dengan pasal 351 KUHP," tuturnya.
Dengan tuntutan itu, ia berharap majelis hakim bisa memberikan keadilan terhadap korban kasus Hello Kitty, LAA. Setidaknya ia tak ingin vonis hakim berupa rehabilitasi terhadap tersangka NK tak kembali terulang pada diri RS.
Menurutnya, kasus Hello Kitty ini adalah pelajaran berharga terhadap pola pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka. Itulah sebabnya, vonis yang diberikan oleh majelis hakim nantinya bisa menjadi semacam shock therapy bagi publik. "Sekaligus pembelajaran hukum," imbuhnya.
Terpisah, Penasehat Hukum RS, Pranowo mengaku sudah menyiapkan pleidoi yang akan ia sampaikan di hadapan majelis hakim, Rabu (13/5/2015) pagi di PN Bantul. Dalam pleidoi itu, ia berharap majelis hakim mempertimbangkan usia RS yang masih di bawah umur.
Terlebih, berdasar UU Sistem Peradilan Pidana Anak Nomor 11 Tahun 2012, pemidanaan bukanlah prioritas proses hukum. "Klien kami masih punya masa depan panjang," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Banjir Lahar Dingin Semeru Telan Korban Jiwa, Lumajang Tanggap Darurat Bencana
- Video Viral Balon Udara Mendarat di Landasan Pacu Bandara YIA Kulonprogo Jogja
- 10 Ucapan Hari Kartini 2024 yang Penuh Makna dan Menebarkan Inspirasi
- BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran
Berita Pilihan
Advertisement
Pelajar Meninggal saat Seleksi Paskibra Sempat Alami Kejang dan Mulut Keluar Busa
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
Advertisement
Advertisement