Advertisement
Libur Nataru, Kunjungan ke Malioboro Diprediksi Jutaan Orang
Wisatawan memadati kawasan Jalan Malioboro, Jogja. - Harian Jogja - Gigih M Hanafi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Malioboro selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026 diprediksi melonjak tajam hingga menembus 1,5 juta orang, hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Proyeksi tersebut dihitung berdasarkan sejumlah indikator, seperti keterisian parkir dan data kunjungan Teras Malioboro. Dalam periode 20–22 Desember 2025, tercatat sekitar 64 ribu pengunjung ke Teras Malioboro atau rata-rata 20 ribu orang per hari.
Advertisement
Pengunjung Teras Malioboro hanya merepresentasikan sekitar 20–30 persen dari total wisatawan Malioboro. Dengan asumsi tersebut, jumlah kunjungan harian diperkirakan mencapai 60 ribu hingga 100 ribu orang per hari selama masa libur Nataru.
Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, Fitria Dyah Anggraeni menuturkan prediksi tersebut diperoleh dari perbandingan beberapa indikator, anatar lain dari keterisian parkir, dan data pengunjung Teras Malioboro.
BACA JUGA
“Kami menggunakan perbandingan data parkir, keterisian tempat parkir, serta kunjungan ke Teras Malioboro. Dari tanggal 20-22 Desember, tercatat sekitar 64 ribu pengunjung di Teras Malioboro. Itu berarti per harinya sekitar 20 ribu orang,” katanya, Kamis (25/12/2025).
Pengunjung Teras Malioboro diperkirakan hanya sekitar 20-30% dari total pengunjung Malioboro. Dengan asumsi tersebut, menurutnya jumlah kunjungan harian ke Malioboro mencapai sekitar 60-100 ribu orang per hari.
“Kalau kita ambil angka maksimal 100 ribu pengunjung per hari dan dikalikan 14 hari masa libur Nataru hingga awal Januari, maka totalnya bisa mencapai sekitar 1,4 juta sampai 1,5 juta pengunjung,” katanya.
Sebagai pembanding, berdasarkan data BPS tahun 2024, jumlah kunjungan ke Malioboro selama dua pekan libur Nataru tercatat sekitar 500 ribu orang. Dengan demikian, prediksi tahun ini menunjukkan potensi kenaikan hingga tiga kali lipat.
Dari sisi asal wisatawan, pihaknya belum melakukan pemetaan berdasarkan domisili. Namun, menurutnya, mayoritas pengunjung diperkirakan berasal dari sekitar DIY, Jawa Tengah, beberapa daerah lain di pulau Jawa.
“Kalau kita lihat dari keterisian parkir dan pergerakan kendaraan, itu sangat berkorelasi. Mayoritas masih wisatawan lokal dan regional,” katanya.
Pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan di kawasan tersebut selama libur Nataru. Beberapa pos-pos pengamanan dan melakukan patroli gabungan juga dilakukan secara rutin. Selama periode libur Nataru, menurutnya laporan yang masuk masih didominasi kasus kehilangan barang dan wisatawan terpisah dari rombongan. Hingga kini, belum ditemukan laporan tindak kriminalitas yang menonjol.
“Kami ingin memastikan pengunjung merasa aman dan nyaman, sekaligus meminimalkan pelanggaran, termasuk kawasan tanpa rokok dan penertiban pedagang asongan,” ujarnya.
Edukasi Wisatawan
Selain itu, UPT Malioboro juga terus melakukan edukasi kepada wisatawan agar tidak mengakses pedagang asongan di luar area resmi, serta mengarahkan pengunjung untuk berbelanja dan makan di toko serta restoran yang tersedia di sepanjang Malioboro.
“Kami menekankan pentingnya menjadi wisatawan yang bijak. Perubahan perilaku ini memang tidak bisa instan, tapi harus terus diedukasi,” katanya.
Menjelang akhir pekan setelah Natal dan menjelang Tahun Baru, pihaknya memprediksi lonjakan kunjungan akan semakin tajam, terutama pada 26–27 Desember hingga malam pergantian tahun.
Lonjakan kunjungan diprediksi semakin tajam pada akhir pekan pasca-Natal hingga malam pergantian tahun, menjadikan Malioboro tetap sebagai magnet utama wisatawan saat libur Nataru di Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




