Advertisement
PARKIR DI JOGJA : Pakar : Malioboro Ditutup untuk Kendaraan Pribadi

Advertisement
Parkir di Jogja yang ruwet dinilai pakar dapat diatasi dengan pembatasan kendaraan melintas di Malioboro.
Harianjogja, JOGJA – Wakil Kepala Bidang Riset Training dan Kemitraan Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gajah Mada (UGM) Arif Wismadi mengatakan perlu penanganan serius soal parkir di Kota Jogja. Terlebih tinggal H-10 jelang Lebaran 2015 diprediksi jumlah pengunjung kawasan Malioboro dan Kraton membludak.
Advertisement
Menurut Arif yang dibutuhkan mengatasi keramaian ini adalah mobilitas manusianya. Pada dasarnya semua pengunjung yang masuk ke Jogja tidak akan mempermasalahkan lokasi parkir asalkan ada angkutan umum yang menunjang.
“Kalau mobilnya saja bisa diletakkan dimana saja. Namun ketersediaan angkutan umum untuk menunjang pengunjung yang datang perlu disiapkan. Makanya dalam waktu dekat sebaiknya hal ini dipikirkan,” kata Arif di kantornya, Selasa (7/72015).
Arif mengaku jika masih bisa berkoordinasi, bisa dipetakan jalur-jalur yang akan dijadikan satu arah. Jalur satu arah ini tentu saja bersifat sementara dan hanya bisa dilalui kendaaan umum atau plat kuning. Bisa juga Pemkot Jogja berkoordinasi dengan para pemilik angkutan umum dalam kota.
“Misalkan saja Malioboro tidak bisa dilalui kendaraan pribadi. Semua harus parkir di luar kawasan Malioboro. Sebagai gantinya, ada angkutan umum yang bisa diakses dengan mudah oleh pengunjung di titik-titik parkir tersebut,” jelas Arif.
Selain itu dibutuhkan angkutan yang ramah pendatang. Pada dasarnya TransJogja itu belum ramah untuk pendatang. Sebab rutenya saja masih memutar tidak jelas. Harusnya mereka memiliki rute yang pendek yang bersifat bolak-balik.
“Kalau perlu bis yang plat merah bisa dioperasikan di Malioboro nantinya. Nanti Malioboro bisa dibuat jalur dua arah namun khusus untuk angkuta umum saja, salah satunya bus ini. Hal ini bisa dilakukan jika sudah dikoordinasikan Pemkot Jogja dengan Kepolisian dan pihak-pihak terkait,” kata Arif.
Arif mengaku dalam jangka panjang memang dibutuhkan akses parkir yang menjauh dari kota, misalkan di Parkir Monumen Jogja Kembali. Di lokasi ini sangat strategis karena hanya butuh jalan lurus hingga mencapai pusat kota.
“Bisa juga nanti menyewa tanah kas desa di wilayah Janti agar bisa digunakan untuk parkir juga. Sifatnya yang isidentil hanya untuk Lebaran tentu sangat bisa dilakukan,” kata Arif.
Dosen Sejarah Arsitektur Universitas Kristen Duta Wacana Mahatmanto mengaku kebutuhan kantong parkir di luar Ringroad sangat bagus dilakukan. Namun hal ini juga harus diimbangi dengan transportasi yang bagus untuk membawa pengunjung ke dalam kota Jogja.
Misalkan saja nanti bus-bus besar hanya boleh parkir di luar Ringroad. Namun dengan parkir di luar Ringroad ini Pemkot Jogja harus menyediakan angkutan umum untuk membawa pengunjung dari parkir ke lokasi yang dituju.
“Dengan demikian maka jalan-jalan di dalam Kota Jogja lebih terpelihara. Hal ini sudah dilakukan di Blitar dimana pengunjung yang ingin ke makam Bung Karno harus turun di terminal Blitar dan mereka diangkut becak ke lokasi,” jelas Mahatmanto.
Selain itu, sudah perlu dipecahkan masalah jalan yang nyaman untuk pejalan kaki. Pasalnya saat ini akan parkir di Ngabean saja trotoarnya sudah tidak nyaman untuk pejalan kaki dan sumpek. Jika bisa malah diperlebar dan lebih hijau jadi pejalan kaki akan senang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penyidik Pastikan Firli Sudah Tiba di Bareskrim, Diperiksa Terkait Pemerasan Eks Mentan SYL
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement