Advertisement

PELAYANAN PUSKESMAS : Kepala Puskesmas Banguntapan II Akhirnya Dimutasi

Bhekti Suryani
Kamis, 22 Oktober 2015 - 23:20 WIB
Nina Atmasari
PELAYANAN PUSKESMAS : Kepala Puskesmas Banguntapan II Akhirnya Dimutasi Kursi di ruang tunggu pasien di Puskesmas Banguntapan II, Bantul bertumbangan setelah diamuk oleh puluhan warga, Senin (19/10/2015) pagi. (Harian Jogja - Bhekti Suryani)

Advertisement

Pelayanan Puskesmas Banguntapan II dikeluhkan warga, buntutnya kepala Puskesmas dimutasi

Harianjogja.com, BANTUL- Pemkab Bantul memutasi Kepala Puskesmas Banguntapan II, menyusul insiden penyerangan warga Desa Tamanan ke lembaga layanan kesehatan itu Senin (19/10/2015) lalu. Lantaran kualitas layanan kesehatan Puskesmas Banguntapan II dianggap buruk.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Bantul Maya Sintowati Pandji menyatakan, ia mengusulkan Kepala Puskesmas Banguntapan II Sugondo dimutasi dari jabatannya saat ini.

"Kami belum tahu dimutasi ke mana. Tapi mohon maaf hal ini terpaksa saya sampaikan," tegas Maya Sintowati Pandji menjawab pertanyaan Komisi D DPRD Bantul tentang sanksi apa yang diberlakukan pada Sugondo.

Selain alasan sanksi, mutasi Kepala Puskesmas Banguntapan II juga dianggap sebagai penyegaran kepemimpinan di Puskesmas ini. Apalagi kata Maya anak buahnya itu telah siap dimutasi kemana pun.

Selain menjatuhkan sanksi, Maya juga berjanji mengevaluasi pelayanan seluruh Puskesmas di Bantul yang berjumlah sebanyak 27 lembaga. "Kasus di Banguntapan II harus jadi referensi dan pelajaran bagi Puskesmas lain," papar dia.

Maya mengakui, pelayanan di puskesmas kadang kala masih sangat kaku. Petugas kerap mengutamakan prosedur ketimbang pelayanan langsung ke pasien. Padahal kata dia, keselamatan nyawa pasien merupakan yang utama.

Pernyataan ini merespons kekesalan warga pada layanan Puskesmas Banguntapan II yang menolak meminjamkan ambulan untuk mengantar pasien dalam kondisi kritis ke rumah sakit lantaran alasan birokrasi. "Saatnya melonggarkan aturan dengan hati jangan hanya takut aturan. Di level pelaksana kami akui masih kaku," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Banguntapan II Sugondo menegaskan siap menerima sanksi atas kelalaian lembaga yang ia pimpin selama ini. "Saya siap," tegas Sugondo. Ia berdalih, petugas Puskesmas kerap berbenturan dengan aturan sehingga tidak leluasa melayani pasien dan tidak dapat bertindak cepat.

Ketua Komisi D DPRD Bantul Enggar Surya Jatmika menyatakan, Puskesmas Banguntapan II telah terindikasi melakukan pelayanan yang buruk. Ia meminta petugas kesehatan mengutamakan nyawa pasien ketimbang prosedur.

Miko sapaan akrabnya merujuk pada tiga kejadian pasien yang ditolak saat meminjam ambulan Puskesmas hingga meninggal dunia hanya karena alasan pemakaian ambulan harus seizin Kepala Puskesmas.

Puskesmas Banguntapan II dinilai tidak belajar dari kejadian pertama hingga peristiwa serupa terulang hingga tiga kali. "Saya tanya dalam kondisi darurat utamakan nyawa atau prosedur? Undang-undang Kesehatan jelas kita harus menyelamatkan nyawa," tegas politisi Gerindra itu.

Terkait evaluasi, Enggar berharap juga dilakukan pada petugas kesehatan Puskesmas. Petugas kesehatan selama ini menjadi ujung tombak pelayanan yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

86 Kepala Daerah Berangkat ke IPDN untuk Ikut Retret Gelombang II

News
| Minggu, 22 Juni 2025, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju

Wisata
| Jum'at, 20 Juni 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement