Advertisement

HARGA DAGING SAPI : Kelompok Jagal Diduga Kuasai Tata Niaga Sapi di Jogja

Redaksi Solopos
Sabtu, 23 Januari 2016 - 15:55 WIB
Nina Atmasari
HARGA DAGING SAPI : Kelompok Jagal Diduga Kuasai Tata Niaga Sapi di Jogja

Advertisement

Harga daging sapi di Jogja seringkali dikendalikan oleh sebuah kelompok jagal sapi

Harianjogja.com, JOGJA- Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Jogja berencana memperkuat kelompok jagal sapi di kota tersebut guna mendukung stabilitas harga daging yang kerap mengalami fluktuasi.

Advertisement

"Jika para jagal di Kota Jogja difasilitasi sehingga bisa memperoleh sapi potong dengan lebih mudah, maka diharapkan mereka bisa menjaga pasokan daging sehingga harga stabil," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Jogja, Suyana, Jumat (22/1/2016).

Menurut dia, terdapat satu kelompok jagal di salah satu daerah di DIY yang cukup kuat dan terkadang mereka mampu mengendalikan harga daging sapi di pasar tradisional di DIY.

Oleh karena itu, lanjut Suyana, diperlukan kelompok lain untuk menjadi kompetitor sehingga tidak ada salah satu pihak yang terlalu kuat untuk bisa mengendalikan harga daging sapi di pasar.

"Secara statistik pertanian, jumlah sapi potong yang ada di DIY itu mencukupi. Namun, jika sudah masuk ke statistik perdagangan, maka jumlahnya bisa tidak mencukupi karena ada yang 'bermain'," katanya, seperti dikutip dari Antara.

Pemerintah DIY melarang adanya sapi dari luar wilayah yang masuk dan kemudian diperdagangkan secara terbuka. Namun, jika mendatangkan sapi untuk jagal, masih diperbolehkan.

"Larangan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk mengatur jumlah sapi yang dipotong sehingga bisa mengatur harga. Padahal, mereka memiliki sapi siap potong dalam jumlah banyak," katanya.

Namun, lanjut Suyana, pihaknya juga bisa memanfaatkan aturan itu dengan memberikan akses yang lebih mudah kepada para jagal untuk mendapat sapi dari luar daerah.

Di Kota Jogja terdapat delapan jagal yang seluruhnya tergabung dalam asosiasi atau kelompok jagal di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan Yogyakarta.

Saat ini, RPH Giwangan rata-rata memotong 15 ekor sapi setiap hari dan dagingnya dijual di pasar tradisional di Yogyakarta. Selain dari RPH Giwangan, pedagang di pasar tradisional juga mendatangkan daging sapi dari luar kota seperti dari Bantul dan beberapa kabupaten di Jawa Tengah.

"Jumlah sapi yang dipotong di RPH Giwangan sudah berkurang hingga 50 persen dibanding setahun kemarin setelah ada kenaikan harga daging sapi yang cukup tinggi," kata Kepala Seksi Pengawasan Mutu Komoditas dan Kesehatan Hewan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Jogja Endang Finiarti.

Harga daging sapi di pasar tradisional di Kota Jogja sudah mengalami peningkatan sejak Desember 2015 dan berlanjut hingga Januari. Berdasarkan pemantauan terakhir, rata-rata harga daging sapi di Pasar Beringharjo adalah Rp100.000 per kilogram hingga Rp105.000 per kilogram untuk daging yang biasanya digunakan pedagang bakso. Sedangkan harga daging untuk keperluan rumah tangga berkisar Rp110.000 per kilogram.

"Ada beberapa pedagang yang mengurangi jumlah sapi yang dipotong, ada yang menambah tetapi ada juga yang stabil," kata Endang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prancis Emmanuel Macron Tiba di Jakarta Disambut Atraksi Musik dan Tarian Tradisional Betawi

News
| Selasa, 27 Mei 2025, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Hilangkan Lelah di Desa Wisata Tinalah

Wisata
| Minggu, 18 Mei 2025, 09:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement