Advertisement

KAMPUS JOGJA : Lestarikan Burung di Indonesia, Konferensi Pemerhati Burung Digelar

Redaksi Solopos
Jum'at, 05 Februari 2016 - 14:55 WIB
Mediani Dyah Natalia
KAMPUS JOGJA : Lestarikan Burung di Indonesia, Konferensi Pemerhati Burung Digelar

Advertisement

Kampus Jogja UAJY menyelenggarakan konferensi tingkat nasional.

Harianjogja.com, SLEMAN- Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menyelenggarakan Konferensi Nasional Peneliti dan Pemerhati Burung Indonesia II untuk merumuskan upaya strategis pelestarian burung di Indonesia.

Advertisement

"Konferensi ini sebagai wadah pertukaran informasi oleh para peneliti dan pemerhati tentang upaya pelestarian burung di alam," kata Ketua Panitia Konferensi Nasional Peneliti dan Pemerhati Burung Indonesia Pramayuda dalam pembukaan acara itu di UAJY, seperti dikutip dari Antara Kamis (4/2/2016).

Konferensi Nasional itu, kata dia, juga akan menjadi media pertemuan ilmiah dengan memaparkan berbagai hasil penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan tentang burung (ornitologi).

Ilmu pengetahuan itu akan menjadi landasan upaya pelestarian burung demi keseimbangan ekosistem.

Menurut Pramayuda, mengacu data dari Birdlife International, Indonesia saat ini memiliki 1.615 jenis burung. Jumlah itu menjadikan Indonesia sebagai negara terkaya keempat di dunia akan jumlah jenis burung setelah Kolombia, Peru dan Brazil. Dari jumlah tersebut, 419 jenis di antaranya tidak ada di negara lain.

Namun demikian, kata dia, di Indonesia saat ini juga terdapat 132 jenis burung yang terancam punah yang antara lain disebabkan hilangnya habitat, serta penangkapan satwa untuk diperdagangkan.

Ia menyebutkan, beberapa burung katagori rentan punah di antaranya burung elang jawa, gelatik jawa, serta burung curik bali.

"Di pasar burung mungkin masih banyak, tetapi di alam sudah sulit ditemukan," kata Pramayuda yang juga dosen Fakultas Teknobiologi UAJY itu.

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hadi Daryanto berharap pertemuan para pemerhati serta peneliti burung itu dapat mendukung gerakan nasional penyelamatan burung di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement