Advertisement

MIRAS OPLOSAN : Peracik Miras Bersikukuh Dirinya Tak Bersalah, Ini Alasannya

Sunartono
Selasa, 09 Februari 2016 - 19:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
MIRAS OPLOSAN : Peracik Miras Bersikukuh Dirinya Tak Bersalah, Ini Alasannya

Advertisement

Miras oplosan, pelaku mulai memberikan keterangan

Harianjogja.com, SLEMAN - http://www.harianjogja.com/baca/2016/02/09/miras-oplosan-zat-mematikan-dalam-racikan-sasongko-masih-tanda-tanya-ini-temuan-sementara-689151">Tersangka peracik miras, Sasongko yang diduga menewaskan puluhan korban bersikukuh tidak bersalah. Sasongko kembali menjalani pemeriksaan berikut barang bukti baru, di ruang Unit I Satreskrim Polres Sleman, Selasa (9/2/2016) siang.

Advertisement

Jika saat ditangkap, Jumat (5/2/2016) ia kelihatan gondrong, tapi Selasa (9/2/2016) tampak gundul usai dicukur. Sasongko berkukuh  miras yang dijual tidak menimbulkan korban jiwa. Alasannya, karena ia meracik dengan takaran yang sesuai dan dirinya juga ikut mengonsumsi tetapi tak bermasalah. Selain itu bertahun-tahun, racikannya juga dinilai tidak masalah.

"Tapi tidak apa-apa, biar pengadilan yang membuktikan," ujar pria asal Dusun Ambarrukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman ini seusai menjalani pemeriksaan, Selasa (9/2/2016).

Ia justru mencurigai salahsatu bekas anak buahnya yang dulu ikut bersamanya meracik miras. Sudah sekitar sebulan, bekas anak buahnya itu meracik miras sendiri dan diedarkan di wilayah Sleman dan Kota Jogja. Bahkan, kata Sasongko, pangsa pasar miras oplosannya di kalangan mahasiswa ikut diambil secara door to door. Ia menuding bekas anak buahnya itu yang membuat racikan kurang tepat sehingga menimbulkan banyak korban.

"Orang itu dulu ikut saya [meracik] tapi sekarang buat sendiri. Selama itu masih jualan, korban akan berjatuhan," tudingnya.

Sasongko juga tak mengakui sejumlah barang bukti baru yang ditemukan petugas kepolisian saat olah TKP kedua. Ia menampik adanya obat nyamuk cair dalam adonan miras. Obat nyamur cair yang ada di rumahnya itu murni untuk membunuh serangga dengan cara disemprot. Terkait dengan tawas, menurut dia temuan itu bukan tawas melainkan kemenyan milik salahsatu penghuni kos.

Tak hanya itu, Sasongko juga membantah membuat fermentasi salak. Fermentasi itu diakui bukan buatannya, melainkan diracik oleh salahsatu penghuni indekosnya.

"Saya tidak memakai campuran itu [fermentasi salak]. Itu hanya untuk diminum biasa dan yang membuat bukan saya," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Es Krim Magnum Ditarik karena Mengandung Plastik dan Logam, Ini Kata BPOM

News
| Rabu, 24 April 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement