Advertisement
KREDIT MURAH : Penggabungan Program Antarbank Bisa Tekan Biaya Operasional

Advertisement
Kredit murah bisa diwujudkan dengan penggabungan program antarbank
Harianjogja.com, SLEMAN-Nasabah bank sudah saatnya mendapatkan kredit murah dari pemerintah. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong bank melakukan holding atau penggabungan untuk mencapai kredit murah tersebut.
Advertisement
Menteri BUMN RI Rini M Soemarno mengatakan, bank dapat memberikan pinjaman dengan bunga rendah jika bank mampu menekan cost of operation (biaya operasional). Salah satu cara untuk menekan biaya ini yakni dengan melakukan holding dengan usaha sejenis.
Holding tidak untuk menyatukan bank-bank secara struktural. Penggabungan bank lebih pada penyatuan program guna menekan biaya yang dikeluarkan bank.
“Bank tetap berdiri sendiri tapi fungsi holdingisasi lebih untuk meningkatkan efisiensi biaya. Biaya ditekan sehingga [bunga] pinjaman lebih rendah,” tegas Rini usai mengisi dialog publik bertema Peran BUMN dalam Mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), Jumat (18/3/2016).
Salah satu program yang dapat dilakukan adalah melalui Anjungan Tunai Mandiri Bersama (ATM Bersama). Rini mengalkulasi, jika Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Mandiri mampu bersinergi membangun program ATM Bersama, biaya operasional selama lima tahun mampu ditekan sebesar Rp30 triliun dari biaya.
Dapat dibayangkan kalau kita bisa melakukan itu [meneka biaya operasional] maka akan bisa menurunkan bunga pinjaman untuk masyarakat,” ujar Rini.
Pihaknya juga berpendapat bahwa holding mampu mempercepat dan mengefektifkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Menurut Rini, KUR sendiri cukup berperan signifikan dalam membangun kesejahteraan karena program pinjaman ini langsung menyentuh masyarakat kalangan menengah ke bawah.
Rini menargetkan, program holding ini bisa dijalankan pada tahun ini. “Insyaallah tahun ini,” ungkapnya.
Terkait kedatangannya di Unisa merupakan bentuk sinergi antara pemerintah dengan organisasi masyarakat sipil. Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Noordjannah Djohantini menyambut baik sinerti tersebut. Noor mengatakan, BUMN melalui program CSR-nya juga memiliki tanggung jawab menyukseskan pencapaian target SDGs.
“Sebagian agenda SDGs telah menjadi perhatian dan bidang garapa Aisyiyah secara nasional yang dijabarkan dalam program dan kegiatan dari level pusat sampai ranting,” kata Noor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement