Advertisement
BANTUAN SISWA MISKIN : Dana KIP di Sleman Baru 35% Dicairkan
Advertisement
Bantuan siswa miskin di Sleman melalui program Kartu Indonesia Pintar baru 35% dicairkan
Harianjogja.com, SLEMAN- Penyaluran dana bantuan tunai program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dinilai belum optimal. Pasalnya, hanya sedikit penerima bantuan yang mencairkan dananya.
Advertisement
Berdasarkan data Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Sleman, penerima program KIP mencapai puluhan ribu siswa. Rinciannya, 44.147 siswa tingkat sekolah dasar (SD), 20.000 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 15.000 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Dari jumlah tersebut, baru 35% yang mencairkan dana bantuan tunai itu.
Minimnya peserta memanfaatkan dana bantuan program KIP itu memaksa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat pemberitahuan kepada Disdikpora Sleman terkait data siswa peserta berikut pencairan dananya. Dari situ diketahui bahwa pencairan dana KIP oleh pelajar Sleman ternyata masih rendah.
Kepala Bidang Kurikulum dan Kesiswaan, Disdikpora Sleman, Ery Wirdiyana mengakui, rendahnya serapan dana bantuan program KIP tersebut terjadi salah satunya akibat kurangnya sosialisasi ke sekolah dan siswa.
Disdikpora, katanya, telah menindaklanjuti surat tersebut ke masing-masing sekolah supaya siswa bisa segera mencairkannya. Termasuk fungsi pemantauan dan pengendalian dari sekolah terhadap penggunaannya dengan mengumpulkan info dari anak didiknya.
"Selain sosialisasi yang minim, kemungkinan juga karena sekolah kurang aktif memberikan penjelasan pada siswanya. Akibatnya, dana bantuan tidak terserap maksimal," katanya, Minggu (22/5/2016).
Tidak hanya tahun ini, Ery menjelaskan, rendahnya penyerapan bantuan dana operasional siswa juga terjadi pada alokasi anggarkan 2014 dan 2015. Bahkan, bahkan sampai saat ini ada beberapa siswa yang terdaftar sebagai penerima bantuan belum mengambil dananya.
Meski begitu, Ery mengaku tidak tahu berapa jumlah dana mengendap maupun yang sudah dicairkan karena sifatnya sentralistik dari Kementerian. "Hanya kementerian saja yang tahu. Tetapi ada dana mengendap di rekening siswa dalam jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit," ungkap dia.
Menurutnya, setiap siswa peserta KIP menerima dana bantuan dengan jumlah yang bervariasi. Untuk tingkat SD dana bantuan yang diterima mencapai Rp450.000, sementara siswa SMP Rp750.000 dan tingkat SMA mendapatkan dana tunai operaisonal sebesar Rp1 juta untuk masa setahun ajaran.
Dana tersebut disalurkan Kemendikbud secara langsung dengan transfer ke rekening siswa. "Dana itu diberikan untuk menunjang pendidikan siswa. Misalnya digunakan untuk kegiatan belajar seperti membeli buku, tas, dan sebagainya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Ramadan Berkah, PLN Kudus Salurkan Ratusan Paket Bantuan bagi Korban Banjir di Kudus dan Demak
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
Advertisement
Advertisement