Advertisement
WISATA GEOPARK : Lava Bantal Terintegrasi dengan Waduk Tegaltirto

Advertisement
Wisata geopark, fasilitas terus diperbarui.
Harianjogja.com, SLEMAN - Kawasan wisata geopark Lava Bantal yang berada di Dusun Watuadeg, Jogotirto, Berbah, kini sudah terintegrasi dengan wisata embung Tegaltirto, Berbah, Sleman. Keduanya berada di sisi timur dan barat Sungai Opak. Saat ini sudah dibangun jalur khusus pejalan kaki yang menghubungkan antara kedua lokasi tersebut.
Advertisement
(Baca Juga : http://www.harianjogja.com/baca/2016/05/30/wisata-geopark-sultan-sesalkan-ada-geopark-asal-bandung-cukil-lava-bantal-berusia-2-juta-tahun-724394">WISATA GEOPARK : Sultan Sesalkan Ada Geopark Asal Bandung Cukil Lava Bantal Berusia 2 Juta Tahun)
Susilo Kepala Desa Tegaltirto Berbah Sleman Susilo menjelaskan, proses pembangunan embung telah dilakukan sejak 2013 atas bantuan Pemerintah Provinsi DIY. Tetapi penyelesaian akhir dilakukan hingga 2016, sehingga bisa dinikmati pengunjung sebagai tempat wisata.
"Untuk luas embung 6.000 meter dengan kedalaman 2,5 meter. Kalau luas kawasan embung total 8.000 meter," ungkapnya, Jumat (3/6/2016).
Saat ini embung tersebut memiliki sejumlah saran wisata, di bagian atas keseluruhan telah dipasang paving. Kemudian terdapat sejumlah gazebo yang bisa dimanfaatkan oleh pengunjung sebagai tempat beristirahat. Selain itu, ada beberapa alat permainan air yang juga bisa disewa pengunjung untuk berputar keliling embung. Susilo berharap pengelolaan embung itu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Untuk mengantisipasi pendangkalan tentu kita rencanakan proses perawatan dengan cara mengurasnya dan menggali," ungkap dia.
Embung dan lava bantal itu berjarak sekitar 100 meter. Saat ini sudah terhubung jalan beton serta jembatan yang melewati sungai opak, dari lava bantal menuju embung tersebut.
Kabag Pemerintah Desa Jogotirto Berbah Sleman Maryadi menambahkan, integrasi antara tempat wisata embung dengan lava bantal memang harus dilakukan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Di lava bantal, kata dia, pihaknya masih memiliki banyak lahan kosong milik tanah kas desa yang bisa dimanfaatkan dalam mendukung kepariwisataan.
"Kami sudah sampaikan ke warga untuk berjualan di sini, kalau perlu sampai malam agar pengunjung bisa terlayani dengan baik," kata dia.
Jumlah pengunjung lava bantal dinilai cukup drastis, pada hari biasa berkisar antara 150 hingga 300 orang. Namun saat akhir pekan bisa mencapai 800 pengunjung. Saat ini pihaknya belum menerapkan retribusi, sehingga pemasukan hanya didapat melalui parkir. "Parkirnya Rp2000 setiap kendaraan bermotor. Sementara ini dkelola kelompok sadar wisata. Semoga dengan adanya joglo ini pengunjung terus bertambah," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Sinar Jaya, Jumat 11 Juli 2025 (Malioboro Jogja-Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul)
- Kemendagri Terbitkan Izin Pelantikan JPT Pratama di Lingkup Kabupaten Sleman
- Kalender Event di Jogja, Jumat 11 Juli 2025
- Jadwal Pemadaman Listrik, Jumat (11/7/2025): Giliran Sekitar Jalan C Simanjuntak yang Kena Giliran
- Diduga Diserang Anjing Liar, Sejumlah Hewan Ternak Milik Warga Nanggulan Mati di Kandang
Advertisement
Advertisement