Advertisement
PENCEMARAN SUNGAI BEDOG : Kematian Ikan Terus Terjadi

Advertisement
Pencemaran Sungai Bedog masih dirasakan warga
Harianjogja.com, BANTUL- Kematian ribuan ikan di Sungai Bedog terus terjadi hingga awal pekan ini, diduga akibat limbah pabrik gula Maduskimo. Sehari sebelumnya warga turun ke sungai mengampanyekan penolakan pembuangan limbah ke Sungai Bedog.
Advertisement
(Baca Juga : http://www.harianjogja.com/baca/2016/06/04/pencemaran-air-sungai-bedog-ribuan-ikan-mati-warga-khawatir-air-sumur-tercemar-725891">PENCEMARAN AIR SUNGAI BEDOG : Ribuan Ikan Mati, Warga Khawatir Air Sumur Tercemar)
Senin (6/6/2016) pagi warga Desa Guwosari, Pajangan serta warga Dusun Gesikan, Wijirejo, Pandak kembali dihebohkan dengan kematian ribuan ikan di Sungai Bedog. Warga tumpah ruah mendatangi Jembatan Sindon di Guwosari, Pajangan dan Jembatan Pijenan di Wijirejo, Pandak menyaksikan kematian ribuan ikan itu. Ketua Karang Taruna Dipo Ratna Muda Desa Guwosari, Pajangan, Bantul Masduki Rahmat mengungkapkan, kematian ribuan ikan itu sudah kali ketiga terjadi selama dua pekan terakhir.
“Pertama 29 Mei, lalu Jumat kemarin [3/6/2016], terakhir hari ini [Senin, 6/6/2016],” ungkap Masduki Rahmat, Senin.
Kondisi paling parah kata dia terjadi di wilayah Gesikan, Wijirejo, Pandak tepatnya di bawah Jembatan Pijenan. Hingga Senin tengah hari, ikan mati masih ditemukan. Ciri-ciri kematian ikan itu sama persis dengan kejadian sebelumnya. Pertama ikan lemas lalu mati.
“Bahkan di Gesikan itu saya dapat informasi, pemancing tiap satu menit dapat ikan sudah dalam kondisi lemas,” tuturnya lagi.
Di Guwosari, Pajangan, Bantul ikan lemas dan mati lebih cepat hilang terbawa aliran air karena arus sungainya deras. Sementara di wilayah Gesikan dengan kondisi arus tidak begitu deras, ikan mati lebih mudah ditemukan karena cenderung menumpuk.
“Makanya kejadian di Gesikan itu, sampai jam 12 masih ramai orang berkumpul menyaksikan ikan mati,” lanjutnya lagi.
Padahal kata Masduki, baru selang sehari ratusan warga beramai-ramai turun ke Sungai Bedog mengampanyekan penolakan limbah pabrik dibuang ke sungai. Warga juga bekerja bakti membersihkan sampah di sungai serta menabur 700 ekor bibit ikan.
“Ikan kecil-kecil yang kami tabur itu juga ditemukan mati,” imbuhnya.
Warga Guwosari berencana mendatangi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul dalam waktu dekat untuk mengonfirmasi masalah limbah yang mencemari Sungai Bedog selama bertahun-tahun itu. Selama ini kata dia Pemkab Bantul ternyata merestui pabrik gula Madukismo membuang limbahnya ke sungai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Jelang Natal dan Tahun Baru, Dishub Jateng Cek Ratusan Bus, Berikut Hasilnya
- Korban Longsor Kismantoro Wonogiri Belum Ditemukan, Ratusan Orang Ikut Mencari
- Gunung Marapi Sumbar Erupsi Lagi Rabu Pagi, Tim SAR Masih Cari 1 Korban
- OIKN Berkolaborasi dengan Sektor Swasta Mendukung Pembangunan Rendah Karbon
Berita Pilihan
Advertisement

Ada Potensi Kerugian Negara Rp18,19 Triliun, Berikut 5 Fakta Temuan BPK
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD 2024, Belanja Negara di DIY 2024 Naik 12,08 Persen
- Soal Video Ade Armando Senggol Keistimewaan DIY, GKR Hemas: Pasti Itu Pesanan, Tapi Yo Gak Popo
- Dishub Jogja Petakan Titik Parkir Liar Jelang Libur Akhir Tahun, Ini Salah Satunya
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah, ORI DIY: Penutupan TPA Piyungan Tidak Sesuai Perda
- Pasar Murah di Alkid, Cabai Rp5 Ribu per Ons Habis Diserbu Warga
Advertisement
Advertisement