Advertisement
INOVASI MAHASISWA : Mahasiswa UGM Ciptakan Penderes Nira Otomatis

Advertisement
Inovasi mahasiswa UGM ini mengurangi resiko kecelakaan penderes nira
Harianjogja.com, SLEMAN-Empat mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan alat penderes nila otomatis yang dapat dioperasikan dengan menggunakan smartphone yang berbasis android.
Advertisement
Alat yang diberi nama Alya ini diharapkan dapat mengurang jumlah kecelakaan kerja yang disebabkan karena jatuhnya para penderes dari pohon nila.
Salah satu tim pembuat Alya, yakni Mas Fariz Fadlilah Mufid menuturkan, cara yang masih konvensional dalam menderes nila, yakni memanjat pohon kelapa satu per satu untuk menderes atau menyadap nira dari masing-masing pohon, menyebabkan terancamnya nyawa penderes karena tingkat keselamatan kerja yang rendah.
Bukan hanya itu, cara ini juga dinilai tidak efisien serta menghabiskan banyak waktu.
Hal ini turut menjadi masalah utama pada UKM, paguyuban dan perusahaan yang bergerak di bidang ini. Padahal, sebagai salah satu penghasil gula jawa terbesar di dunia, produksi gula jawa harus ditingkatkan. Namun, alur produksi yang masih konvensional menyebabkan potensi produksi gula jawa menjadi kurang optimal.
Alya yang diciptakan bersama tiga mahasiswa lain, Asriawan Pasca Ramadhan, Kharisma Husna Wirasti, dan Vita Nurul Faizah tersebut mampu memotong manggar [bunga kelapa yang menghasilkan nira] secara otomatis, tanpa mengharuskan penderes untuk naik ke atas pohon.
Penderes cukup mengatur tinggi dan memposisikan lengan pada tubuh mesin secara horizontal, vertikal, dan radial sesuai dengan manggar yang akan dipotong dengan menggunakan tombol-tombol yang telah disediakan. Selanjutnya, penderes dapat memotong manggar dengan mengaktifkan gerinda.
“Alat ini dilengkapi dengan IP Camera dan tablet Android, sehingga penderes cukup mengendalikan dari bawah,” imbuh Fariz, dalam rilis diterima Harianjogja.com, Senin (20/6/2016).
Alya juga dilengkapi dengan penampung yang dapat secara otomatis mengetahui volume nira yang telah ditampung dan memberi tahu para penderes jika penampung sudah terisi penuh dengan tanda berupa cahaya LED dan bunyi. Selanjutnya, air nira pun siap untuk diolah.
“Tujuan akhir yang diharapkan adalah kebermanfaatan Alya sebagai alat penyadap nira otomatis yang inovatif, efisien, dan praktis, yang dapat menyelesaikan masalah pada mitra terkait dengan mengurangi resiko kecelakaan dan mensejahterakan hidup para penderes, serta meningkatkan potensi gula jawa di Indonesia sehingga meningkatkan devisa negara,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
Advertisement