Advertisement
BANTUL EXPO : Polisi Fokus pada Pungli, Bagaimana dengan Stan Siluman?

Advertisement
Bantul Expo kini naik dalam proses penyelidikan.
Harianjogja.com, BANTUL- Polres Bantul menjadwalkan memanggil dua pegawai Humas Pemkab Bantul terkait dugaan pungutan liar (Pungli) dalam event Bantul Expo. Perkara ini mulai naik ke penyelidikan.
Advertisement
(Baca Juga : http://www.harianjogja.com/baca/2016/08/11/bantul-expo-klarifikasi-bantul-expo-bertebar-kejanggalan-744159">BANTUL EXPO : Klarifikasi Bantul Expo Bertebar Kejanggalan)
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Bantul Ajun Komisaris Polisi (AKP) Anggaito Hadi Prabowo mengatakan Bagian Reserse Kriminal saat ini hanya fokus pada penyelidikan pungutan liar (pungli) Bantul Expo 2015. Sedangkan untuk kasus 2016 ia mengklaim belum ada laporan, meski kabar tak sedap mengenai Bantul Expo saat ini terus bergulir.
Kabar buruk tersebut antara lain mengenai banyaknya stan-stan siluman alias stan tidak resmi yang ditemukan di lapangan namun tidak tergambar di dalam denah Bantul Expo. Lainnya mengenai pungutan kepada puluhan pemilik stan siluman dan ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang disebut mengalir ke pegawai Humas Pemkab Bantul selaku panitia Bantul Expo.
Adapun perkara Bantul Expo 2015, polisi menduga terjadi pelanggaran pasal 12 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). “Khususnya mengenai dugaan penyalahgunaan wewenang soal pungutan liar,” jelas Anggaito lagi.
Selain Kepala Bagian Humas Andi Sulistyo, polisi juga menargetkan memeriksa pegawai Humas sekaligus Sekretaris Panitia Bantul Expo 2016 Tunik Wusri Arliani. Namun khusus untuk Tunik, surat pemeriksaan belum disampaikan. Tunik dan Andi kata Anggaito akan dimintai keterangan sebagai saksi.
Terpisah, Andi Sulistyo menyatakan siap memenuhi panggilan polisi.
“Enggak masalah dipanggil kami siap. Sebelum-sebelumnya saya juga pernah dimintai keterangan,” imbuh Andi Sulistyo. Justru kata dia, penyelidikan oleh polisi tersebut menjadi momen bagi Humas untuk mengevaluasi dan memperbaiki kinerja di pemerintahan apabila dianggap melanggar ketentuan.
Sejatinya kata Andi, kasus Bantul Expo 2015 terjadi saat dirinya belum menjabat sebagai Kepala Bagian Humas.
“Saya kan baru di Humas, tapi mungkin karena saya dianggap dituakan makanya dimintai keterangan,” lanjut Andi.
Sedangkan TunikWusri Arliani saat dimintai tanggapan terkait penyelidikan kasus Bantul Expo dan rencana pemanggilan dirinya mengaku tidak tahu. “Mau dipanggil ya? Saya enggak tahu itu. Saya masih di Dlingo. Jadi saya enggak tahu apa-apa,” ungkap Tunik saat dikonfirmasi melalui telepon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rekrutmen Pendamping Desa, Mendes PDT: Tak Boleh Terlibat Parpol
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 25 April 2025, Peredaran Uang Palsu di Jogja hingga SPMB 2025
- Puluhan Pasangan di Gunungkidul Jalani Sidang Isbat Pernikahan
- Bandara Adisutjipto Akan Adakan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat
- Warga Baciro dan Organisasi Lintas Iman Rancang Langkah Pencegahan Intoleransi dan Radikalisme
- Juru Parkir di Seluruh Jogja Ditargetkan Bakal Bisa Pakai QRIS
Advertisement
Advertisement