Advertisement
Kulonprogo Baru Kantongi Dua Pendaftar Baru Calon Transmigran di 2025

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Tenaga Kerja Kulonprogo menyatakan, sepanjang tahun 2025 hingga akhir April ini pihaknya baru menerima dua orang pendaftar baru untuk program transmigrasi.
Selebihnya, sebanyak 19 orang merupakan daftar tunggu dari tahun-tahun sebelumnya dengan total calon transmigran sebanyak 21 orang untuk diberangkatkan tahun ini.
Advertisement
Pelaksana Harian Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Transmigrasi (HIT) Dinas Tenaga Kerja Kulonprogo, Harjanto mengungkapkan, pendaftaran masih dibuka hingga menjelang proses seleksi di bulan Juli nanti.
BACA JUGA: Kulonprogo Gelontorkan Rp22 Miliar untuk Pengadaan Lampu Jalan
Namun demikian, mereka yang mendaftar setelah seleksi tetap akan ditampung dan diproyeksikan untuk keberangkatan tahun depan. "Kalau keberangkatan rutin biasanya di akhir tahun, sekitar bulan November atau Desember,” jelas Harjanto, Jumat (25/4/2025).
Menurutnya, sampai saat ini, lokasi penempatan transmigran masih menunggu keputusan dari kementerian terkait. Biasanya, proses pembagian lokasi telah dimulai sejak bulan Maret, tapi tahun ini terdapat kemungkinan mundur lantaran kementerian yang baru masih melakukan persiapan.
"Penentuan lokasi itu mutlak dari pusat. Mungkin karena kementerian baru, sekarang masih proses berbenah,” imbuh Harjanto.
Seleksi bagi calon transmigran tetap akan dilakukan, meski hingga kini aturan resmi dari pusat masih dalam tahap finalisasi. Beberapa persyaratan dalam aturan sebelumnya kemungkinan akan disesuaikan, termasuk batas usia maksimal yang direncanakan turun dari 50 tahun menjadi 39 tahun.
"Kalau dari wilayah Kulonprogo peserta harus dibuktikan dengan kartu tanda penduduk setempat," ujarnya.
Meskipun peminatnya belum meningkat signifikan, pemerintah menyediakan berbagai fasilitas pendukung bagi calon transmigran. Dari daerah asal, calon peserta akan menerima bantuan sosial transmigrasi sebesar Rp14 juta per KK dan fasilitasi kepindahan penduduk dan sekolah anak.
Sementara dari daerah tujuan, mereka akan memperoleh rumah dan lahan pekarangan (0,1–0,25 ha), lahan usaha 1 (0,75–0,9 ha) dan lahan usaha 2 seluas 1 ha, jatah hidup berupa catu pangan selama 12–18 bulan (tergantung jenis lahan), peralatan pertanian dasar, fasilitas JKN, KIP, dan Kartu Miskin serta bantuan sarana produksi seperti ternak, usaha diversifikasi, serta fasilitas pasca-panen.
Harjanto menambahkan, Pulau Sumatera dan Kalimantan masih menjadi daerah tujuan yang paling diminati. Faktor transportasi yang relatif mudah serta kedekatan Kalimantan dengan Ibu Kota Negara (IKN) baru menjadi alasan utama. Sebaliknya, Sulawesi dinilai terlalu jauh bagi sebagian besar warga.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kulonprogo Bambang Sutrisno mengatakan, ada lima program transmigrasi yang kini dijalankan pemerintah lewat Kementerian Transmigrasi. Kelimanya yakni transmigrasi tuntas, karya nusantara, lokal, gotong royong dan patriot.
"Masing-masing punya keunggulan dan perbedaan, sehingga kami harap warga dan calon transmigran jadi aktor pemerataan pembangunan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Diduga Kelelahan, Ketua DPRD Gorontalo Pingsan saat Sidang Paripurna
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Punya Lahan, Bantul Siap Jika Ditunjuk Sebagai Lokasi Pengolahan Sampah Waste to Energy
- Pemkab Bantul Luncurkan Program Cek Kesehatan Gratis untuk ASN
- Sampah Pasar Gamping Dibuang di Pantai Dewaruci, Panewu Sanden: Dalam Dua Hari Harus Diambil Lagi
- Ternak Mati di Gunungkidul Bakal Diberi Kompensasi Rp5 Juta per Ekor
- Alasan Pemkab Bantul Dahulukan ASN untuk Cek Kesehatan Gratis
Advertisement
Advertisement