Advertisement
Dinas Pastikan Tidak Ada Kekerasan Saat MPLS di Kota Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Jogja memastikan tidak ada kekerasan selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025. Dinas telah meminta setiap sekolah mengedukasi siswa baru dengan berbagai materi yang diperlukan untuk dapat menyesuaikan diri di setiap sekolah.
Kepala Disdikpora Kota Jogja, Budi Santoso Asrori memastikan tidak ada kekerasan yang terjadi pada MPLS kali ini. Pasalnya telah diterbitkan surat edaran No.100.3.4/5534 yang mengatur agar MPLS digelar dengan ramah atau tanpa kekerasan. Dalam edaran tersebut, kegiatan yang mengarah pada kekerasan dilarang dilakukan.
Advertisement
Beberapa kegiatan lain yang dilarang selama MPLS antara lain memberikan tugas yang tidak masuk akal kepada siswa baru, melakukan kegiatan yang tidak diawasi guru, menggunakan atribut yang tidak edukatif dan relevan, dan membentuk peleton inti.
BACA JUGA: Mentan: Kerugian Akibat Beras Oplosan Capai Rp99 Triliun dalam Setahun
"Kami melakukan monitoring pelaksanaan MPLS di seluruh jenjang," katanya, Senin (14/7/2025).
Pada MPLS 2025, dinas berupaya menanamkan pendidikan karakter terhadap siswa baru. Beberapa karakter yang berupaya ditanamkan antara lain keagamaan, gotong royong, dan integritas.
Selain itu, MPLS akan digelar dengan materi terkait bahaya narkotika dan pinjaman online untuk mengedukasi siswa terhadap dua permasalahan yang marak dialami remaja. Pihaknya juga melakukan kerja bakti rutin setiap Jumat di lingkungan sekolah.
"Ini upaya kita untuk menanamkan pendidikan karakter terhadap anak-anak," katanya.
MPLS di Kota Jogja digelar selama lima hari untuk mengenalkan siswa kepada lingkungan sekolah. Dengan begitu dia berharap agar siswa baru tidak mengalami kendala dalam mengikuti pembelajaran di sekolah nantinya.
Tahun ini, ada 7.870 orang siswa baru jenjang SMP dan 6.800 orang siswa jenjang SD, dan sekitar 5.000 orang siswa TK yang melakukan MPLS tahun ini.
Kepala SMPN 1 Jogja, Yosepha Niken Sasanti memastikan di sekolahnya tidak ada unsur kekerasan dalam MPLS. "Tidak ada istilah senior dan junior," katanya.
Menurutnya, sekolah tersebut menggelar MPLS dengan tujuan untuk membuat siswa baru nyaman di sekolah. Dari situ menurutnya siswa dapat menikmati pembelajaran di sekolah tersebut. Beberapa materi dalam MPLS yang diberikan kepada siswa baru antara lain terkait judi online, narkoba, bullying, dan kenakalan remaja.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Jogja, Yunianto Dwi Sutono berharap agar siswa baru dapat menyesuaikan diri di sekolah baru. "Pesannya bahwa anak SD segera bisa menyesuaikan yang baru karena perjuangan mendapat SMP kompetisinya luar biasa," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Sinar Jaya (Malioboro-Pantai Parangtritis dan Pantai Baron Gunungkidul), Senin 14 Juli 2025
- Rencana Integrasi Puskesmas Pembantu ke Koperasi Desa Merah Putih, Dinkes Sleman Tunggu Juknis
- Jadwal Perpanjangan SIM Ditlantas Polda DIY, Senin 14 Juli 2025
- Rute Trans Jogja, Melewati Kampus, Perkantoran hingga Rumah Sakit, Senin 14 Juli 2025
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari PSS Sleman Rekrut Federic Injai Sampai Nelayan Gunungkidul Impor Es
Advertisement
Advertisement