Advertisement
SDN Terban Direnovasi, Siswa Belajar di Rumah Warga hingga Desember

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Proses renovasi gedung SD Negeri Terban, Kapanewon Bambanglipuro, resmi dimulai awal pekan ini.
Akibat proyek yang menelan anggaran sekitar Rp700 juta tersebut, kegiatan belajar mengajar dipindahkan sementara ke rumah warga sejak Senin (25/8/2025).
Advertisement
Perbaikan gedung sekolah itu menyusul insiden atap ambrol yang melukai murid pada Januari 2024 silam. Kondisi atap bangunan SDN Terban memang sudah sangat lapuk karena dibangun 2007 atau pasca gempa 2006 lalu.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Edy Sutrisno mengatakan, pelaksanaan proyek rehabilitasi dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bantul, bukan Disdikpora.
“Untuk rehab gedung SD Terban, yang mengerjakan PU, bukan Dikpora,” ujarnya, Selasa (26/8/2025).
Selama proses pengerjaan, siswa harus mengikuti pembelajaran di lokasi pengganti. Edy merinci, kelas I-III menempati rumah milik warga di Cangkring RT 05, sementara kelas IV-VI berada di rumah warga lainnya di Cangkring RT 04. “Kantor sekolah kami alihkan ke perpustakaan,” katanya.
Anggota DPRD Bantul, Herry Fahamsyah menjelaskan, pihaknya bersama Disdikpora setempat teksh meninjau pengerjaan gedung dan proses belajar mengajar murid. Ia menyebut bahwa pekerjaan gedung yang dilakukan terutama perbaikan pada atap. “Yang diganti adalah atap-atap. Nilainya sekitar Rp700 juta,” ujarnya.
Menurut Herry, proyek ini tidak menggunakan anggaran dari Dikpora, melainkan melalui pergeseran murni di Dinas PU Bantul. “Melalui PU untuk percepatan waktu. Jadi tidak lewat Dikpora,” jelasnya.
BACA JUGA: Tim Saber Pungli Dibubarkan, Begini Penjelasan Pemkab Gunungkidul
Pembangunan sudah dimulai pekan ini dengan target selesai pada Desember 2025. “Karena waktunya mepet, kami minta pengerjaan dilakukan sesuai ketentuan dan tepat waktu,” ujarnya.
Pemindahan kegiatan belajar ke rumah warga menjadi solusi sementara agar proses pendidikan tetap berjalan. Namun, kondisi tersebut tentu memerlukan penyesuaian.
“Kami ingin memastikan dua hal proyek berjalan sesuai aturan dan proses belajar tetap nyaman,” kata Herry. Dari hasil tinjauan, ia menilai kondisi ruang belajar darurat cukup memadai. “Ada beberapa ruang terbuka, tapi secara keseluruhan masih layak,” katanya.
Meski demikian, DPRD meminta agar ada satu ruangan yang bisa segera difungsikan untuk pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). “Tes ANBK itu menggunakan komputer, jadi harus ada ruang khusus yang selesai lebih dulu untuk simulasi dan pelaksanaan nanti,” jelasnya.
DPRD Bantul menegaskan akan terus mengawasi jalannya proyek agar selesai sesuai jadwal. Herry menekankan bahwa proyek harus dipastikan aman dan tidak mengganggu kalender pendidikan, terutama menjelang akhir tahun ajaran.
“Desember harus selesai karena kalau lewat dari itu, akan mengganggu banyak agenda. Kami juga akan pantau pengerjaan supaya tidak asal cepat tapi kualitas tetap terjaga,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mabes Polri Minta Jajaran Kepolisian hingga Polsek Lindungi Wartawan yang Bertugas
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Kejari Kulonprogo Geledah Kantor BUKP Wates, Berkas dan CPU Komputer Disita
- Perbaikan Gor Olahraga Cangkring Kulonprogo Ditarget Rampung Desember
- Sultan HB X Usulkan Pembangunan 5 Embung di DIY
- Terlilit Utang, Warga Bantul Mengakhiri Hidup
- Penyeberangan ke Pulau Gumuk Pasir Pantai Baron Ditarif Rp10 Ribu
Advertisement
Advertisement