Advertisement

IKLH Bantul Masih Menengah, Pemkab Dorong Gerakan Hijau

Yosef Leon
Sabtu, 18 Oktober 2025 - 19:07 WIB
Maya Herawati
IKLH Bantul Masih Menengah, Pemkab Dorong Gerakan Hijau Foto ilustrasi penghijauan - penanaman pohon. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Pemerintah Kabupaten Bantul menyebut Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di wilayahnya saat ini masih berada di angka 65,43 atau dalam kategori menengah. Aksi peningkatan tutupan vegetasi berupa penanaman pohon pun digencarkan, terutama di kawasan selatan wilayah ini, guna memastikan kualitas lingkungan hidup, terutama udara, terus terjaga.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyebut, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam meningkatkan IKLH di wilayah ini. Gerakan sederhana seperti menanam pohon bisa menjadi salah satu bentuk nyata yang perlu digencarkan. Sebab, kualitas udara dan tutupan vegetasi merupakan dua dari tiga komponen utama penyusun IKLH.

Advertisement

“Dengan penanaman pohon tentu akan berdampak pada IKLH Bantul. Karena itu, perlu terus kita tingkatkan dan membiasakan gerakan peduli lingkungan,” ujar Halim di sela-sela aksi penanaman pohon langka dan bambu di kawasan eks Balai Budidaya Ikan, Srihardono, Pundong, Jumat (17/10/2025).

Agenda penanaman pohon yang berkolaborasi dengan PT Link Net dan Pertamina Foundation itu, kata Halim, juga bertujuan untuk mendukung industri kerajinan lokal. Hal ini karena ketersediaan bahan baku bambu di Bantul terbilang minim. "Dengan aksi ini, mudah-mudahan kualitas udara Bantul membaik, tutupan vegetasi semakin luas, serta di masa depan pohon bisa digunakan sebagai bahan kebutuhan industri," katanya.

Direktur PT Link Net, Yosafat Marhasak Hutagalung menyebut, kawasan tersebut rencananya akan dihijaukan menjadi taman edukasi dan ruang publik berbasis budaya yang menghubungkan seni, lingkungan, dan kearifan lokal dalam satu ekosistem berkelanjutan.

"Total ada 2.000 bibit pohon langka dan bambu yang kami tanam, termasuk jenis Bambu Budha Belly, Trembesi, Tabebuya, Pulai, Kepel, Kelapa Kopyor, dan Kelengkeng," ungkapnya.

Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari menyatakan, gerakan lingkungan itu menjadi tahapan awal sebelum rencana pihaknya yang ingin mengembangkan desa wisata budaya di lokasi tersebut. "Kami ingin masyarakat tidak hanya sadar lingkungan, tapi juga mandiri dan sejahtera lewat potensi lokalnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Ribuan Ikan di Aceh Jaya Mati Bikin Geger Warga

Ribuan Ikan di Aceh Jaya Mati Bikin Geger Warga

News
| Sabtu, 18 Oktober 2025, 22:07 WIB

Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Wisata
| Senin, 13 Oktober 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement