Advertisement
Rayakan Dies Natalis ke-26,PKBM Mandiri Bantul Gelar Kirab Budaya

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL – Suasana semarak mewarnai halaman Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mandiri Bantul, Jumat (17/10/2025) siang.
Arak-arakan kirab gunungan hasil bumi, iringan kesenian tradisional, dan doa bersama menandai peringatan Dies Natalis ke-26 lembaga pendidikan nonformal yang berlokasi di Kalurahan Tirtomulyo, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul tersebut.
Tak sekadar seremoni, kegiatan ini menjadi simbol semangat belajar yang terus tumbuh di tengah masyarakat.
Advertisement
Salah satu peserta, Aziz Khoirudin (17), pelajar Paket C asal Kapanewon Pandak, tampil membawakan tari gejug di hadapan tamu undangan. Aziz mengaku memilih belajar di PKBM karena sistemnya yang lebih santai dan fleksibel dibanding sekolah formal.
“Sebelumnya saya sekolah di SMK Bambanglipuro. Karena tidak terlalu cocok dengan sistem formal dan lebih suka belajar santai, saya pindah ke PKBM sekitar dua bulan lalu,” ujarnya.
BACA JUGA
Setiap pagi Aziz membantu orang tuanya di rumah, lalu berangkat belajar ke PKBM pada siang hingga sore hari. Kecintaannya terhadap seni tari membuatnya belajar secara otodidak melalui video di internet hingga akhirnya berani tampil di acara besar tersebut.
“Sejak kecil saya suka tari tradisional, jadi belajar sendiri. Sekarang senang bisa tampil di perayaan ini,” ucapnya bangga.
Guru Desain Grafis PKBM Mandiri Bantul, Eko Suyanto, menjelaskan kegiatan ini menjadi ajang untuk membangkitkan semangat belajar warga dari berbagai kalangan usia. Menurutnya, pendidikan tidak mengenal batas usia maupun kesibukan.
“Di sini ada peserta dari berbagai usia, mulai dari Paket A setara SD, Paket B setara SMP, hingga Paket C setara SMA,” kata Eko.
Ia menegaskan, peserta kejar paket bukanlah mereka yang gagal di sekolah formal. Sebaliknya, banyak di antaranya merupakan pekerja yang ingin meningkatkan jenjang pendidikan.
“Ada yang sudah bekerja di instansi pemerintah dan membutuhkan ijazah lanjutan, sehingga mereka ikut program Paket C,” jelasnya.
Saat ini, PKBM Mandiri Bantul memiliki 251 siswa aktif dan 36 tenaga pengajar. Proses belajar di lembaga ini menggabungkan kurikulum Merdeka Belajar dengan kearifan budaya lokal, agar pembelajaran terasa kontekstual dan dekat dengan kehidupan masyarakat.
Kepala PKBM Mandiri Bantul, Yuli Sutanta, menyampaikan bahwa peringatan dies natalis kali ini mengusung tema “Tingkatkan Pemahaman Budaya Bangsa dengan Kirab Gunungan.” Melalui simbol gunungan hasil bumi, pihaknya ingin menanamkan kembali kecintaan terhadap tradisi dan nilai-nilai lokal.
“Gunungan hasil bumi ini diambil dari sayuran dan tanaman palawija. Kami ingin masyarakat tidak melupakan budaya lokal dan nilai gotong royong,” tuturnya.
Dari kirab hingga tarian, dari doa hingga tumpeng hasil bumi, perayaan Dies Natalis ke-26 PKBM Mandiri Bantul bukan sekadar peringatan usia, melainkan refleksi bahwa semangat belajar tidak pernah berhenti—bahkan di luar ruang kelas formal sekalipun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BRIN Temukan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta, Ini Dampaknya
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement