Advertisement
PILKADA JOGJA : Tes Kejiwaan Balon bukan Formalitas
Advertisement
Pilkada Jogja, tes kesehatan secara detil untuk balon dilakukan.
Harianjogja.com, JOGJA -- Usai pengambilan sampel rambut, semua pasangan calon langsung menjalani tes kejiwaan selama lebih kurang tiga jam di Rumah Sakit Jogja, Selasa (27/9/2016).
Advertisement
Tes kejiwaan dilakukan secara tertulis dan wawancara di ruang Akasia Rumah Sakit Jogja.
Keempat bakal calon, Imam Priyono, Achmad Fadli, Haryadi Suyuti, dan Heroe Poerwadi tampak serius mengerjakan soal psikotes dalam satu ruangan. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jogja, Wawan Budianto mengatakan psikotes dilakukan untuk mengetahui aspek kejiwaan bakal calon.
Wawan menyatakan tes kesehatan jasmani, rohani, dan bebas narkoba bukan formalitas semata, karena mempengaruhi persyaratan pendaftara bakal calon walikota walikota wakil walikota.
(Baca Juga :http://cms.solopos.com/?p=754371"> PILKADA JOGJA : KPU dan Bawaslu Bahas Parameter Kesehatan Paslon)
"Jika ada bagian yang tidak lolos tentu persyaratan pencalonan menjadi tidak terpenuhi," tegas dia.
Komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) DIY, Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi, Warsono meminta tim pemeriksaan kesehatan menyampaikan rekam medis calon walikota dan wakil walikota kepada masyarakat. Sebab, kata dia, meski informasi kesehatan bersifat pribadi, namun tidak berlaku jika akan menduduki jabatan publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Donald Trump Serukan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Selama 30 Hari
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
- Kenaikan Suhu Bumi Memperparah Kondisi Penderita Lupus
- Frekuensi Perjalanan Kereta Api Lebih Padat pada Libur Waisak, KAI Daop 6 Jogja Himbau Masyarakat Berhati-hati
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
Advertisement