Advertisement
RESTORASI GUMUK PASIR : Warga Pertanyakan Relokasi, Ini Jawaban Kepala Satpol PP

Advertisement
Restorasi gumuk pasir Bantul mulai dilakukan dengan pembongkaran bangunan di gumuk pasir Cemoro Sewu
Harianjogja.com, BANTUL- Salah satu warga Cemara Sewu, Desa Parangtritis Kretek Bantul sangat menyayangkan sikap arogan aparat dalam menggusur rumahnya, Rabu (14/12/2016). Penggusuran itu merupakan bagian dari penataan gumuk pasir.
Advertisement
Menurutnya, arogansi itu ditunjukkan pemerintah dengan penggusuran yang mereka lakukan tanpa menyediakan terlebih dulu lahan relokasi.
"Kalau lahan relokasi itu belum selesai, saya dan keluarga harus tinggal di mana," keluhnya.
Mengomentari itu, Gevan, salah satu aktivis agraria yang turut berorasi menentang aksi penggusuran itu menilai lahan relokasi itu hanyalah akal-akalan pemerintah semata. Pasalnya, jika ingin memindahkan warga ke lahan baru, pemerintah harus menyiapkan semua fasilitas pendukungnya.
"Saluran airnya bagaimana, irigasinya seperti apa. Itu semua kan belum jelas," katanya.
Kepala Satpol PP Bantul Hermawan Setiaji membantah bahwa lahan relokasi itu jadi kendala eksekusi. Pasalnya, sejak awal ia telah memastikan bahwa semua warga terdampak penataan itu sudah memiliki rumah di luar kawasan zona inti.
Itulah sebabnya, ia optimistis mereka tak akan terlantar sembari menunggu rampungnya perataan lahan relokasi yang terletak di Dusun Grogol X itu. "Kami sudah pastikan sebelumnya, mereka itu sebenarnya punya rumah di luar zona inti. Di sini kebanyakan bangunan itu disewakan," ucapnya.
Ia pun mengklaim, jika memang ada warga yang membutuhkan tempat tinggal sementara, pihaknya sudah menyiapkan tempat di Dinas Sosial Bantul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
Advertisement
Advertisement