Advertisement

Batik Pewarna Alami Jadi Identitas Batik Sleman

Abdul Hamied Razak
Selasa, 31 Januari 2017 - 17:55 WIB
Nina Atmasari
Batik Pewarna Alami Jadi Identitas Batik Sleman

Advertisement

Batik perwarna alami menjadi identitas batik Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN- Para pebatik yang tergabung dalam Asosiasi Batik Mukti Manunggal Sleman berkomitmen untuk menjadikan pewarna alami sebagai produk batik khas Sleman. Upaya tersebut butuh dukungan semua pihak.

Advertisement

Ketua Asosiasi Pengrajin Batik Mukti Manunggal Sleman, Asikhah Eko Putranti mengatakan, para perajin batik di Sleman meneguhkan pewarna alami sebagai identitas batik yang diproduksi di Sleman. Hal itu dilakukan agar Sleman memiliki ciri khas yang berbeda dengan wilayah lainnya.

"Sejak tahun lalu, pebatik mulai memproduksi warna alami. Kami ingin batik warna alami identik dengan Sleman," ujar Tanti, sapaan akrabnya di sela-sela kegiatan ulang tahun kedua asosisasi tersebut di Balai Desa Trihanggo, Gamping, Sabtu (28/1/2017).

Dia menjelaskan, komitmen penggunaan pewarna alami buka dilihat dari sisi bisnis saja. Melainkan terkait juga dengan program pelestarian alam yang diinginkan Pemkab Sleman. Apalagi, lanjut dia penggunaan pewarna alami sangat ramah lingkungan.

"Kami menyadari  wilayah Sleman merupakan daerah resapan air untuk DIY, kalau menggunakan pewarna alami tentu tidak akan merusak lingkungan," ucapnya.

Hingga kini, kata Tanti, sebanyak 27 kelompok dan individu perajin batik di Sleman yang tergabung dalam asosiasi. Asosiasi dibentuk, lanjutnya, untuk meningkatkan kualitas dan menjalin hubungan promosi produksi batik antarperajin batik.

"Kami akan patenkan tujuh motif batik khas Sleman. Yang saat ini ngetrend itu batik motif sinom parijoto salak. Untuk masalah pemasaran kami bisa menjual di beberpa kota," katanya.

Sementara, pembina skaligus pengamat batik Sleman Endah Sri Widiastuti mengatakan, pemasalahan yang ada saat ini dihadapi produk batik asal Sleman adalah pemahaman masyarakat.

Masyarakat, katahya, hanya melihat batik sekadar motif bukan sebuah produksi kain. Padahal sesuai pesyaratan, kain batik memiliki proses nyanting, nyelup, medel, nglorit dan sebagainya. Bukan batik printing atau olahan pabrikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Soal Rencana Penghapusan Batas Usia Kerja, Ini Kata Pengamat

News
| Sabtu, 24 Mei 2025, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul

Wisata
| Jum'at, 16 Mei 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement