Advertisement
KUD Tani Makmur di Bantul, Bertahan Lima Dekade Memakmurkan Petani dan Peternak

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Di tengah dinamika ekonomi desa yang terus berubah, Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur di Kalurahan Tirtonirmolo, Kasihan, berhasil membuktikan eksistensinya selama lebih dari lima dekade. Berdiri sejak 1973 dan berbadan hukum pada 1976, KUD ini kini menjelma menjadi salah satu koperasi rujukan nasional dengan total kekayaan hampir Rp8 miliar.
Aktivitas pegawai di sejumlah unit usaha yang dimiliki KUD Tani Makmur pagi itu cukup sibuk. Di gerai jasa pembayaran, tiga pekerja tampak sibuk melayani pelanggan. Di gedung sebelahnya, pekerja lain mondar mandir merapikan barang dan menambah stok baru peralatan pertanian.
Advertisement
Begitu lah keseharian aktivitas di kantor KUD Tani Makmur yang merupakan salah satu koperasi tingkat desa tersukses di Bumi Projotamansari. Kiprahnya sudah dikenal sampai tingkat nasional dan diganjar sejumlah penghargaan. Tak jarang koperasi ini jadi rujukan koperasi lain untuk ditiru konsep pengelolaannya.
Sekretaris KUD Tani Makmur, Irawati Handayani menyebut, lembaga itu kini mengelola lima unit usaha dan mempekerjakan 32 orang karyawan. “Saya memang bukan generasi awal, tapi melihat transformasi yang ada, ini buah dari kerja keras dan kedisiplinan semua pihak,” kata Irawati, Selasa (20/52025).
Lima Unit Usaha Andalan
KUD Tani Makmur mengelola lima unit usaha utama yakni Waserda (Warung Serba Ada) layaknya minimarket modern, Waserda menyediakan kebutuhan pokok anggota dan masyarakat sekitar; Unit SP (Simpan Pinjam) yang terdiri dari SP Harian dan Tabur Puja. Program Tabur Puja ini dimulai sejak 2013 dengan dukungan dari Yayasan Damandiri sebesar Rp3 miliar. Dana tersebut disalurkan secara tanggung renteng kepada kelompok-kelompok masyarakat, dan kini berkembang menjadi pinjaman Rp7 juta per orang.
BACA JUGA: Dugaan Pungli Dukuh Gandekan Masuk Tahap Penyelidikan di Kejari Bantul
Kemudian ada Unit PPOB (Payment Point Online Bank) yang melayani pembayaran listrik, telepon, PDAM, BPJS, dan pajak; Saprotan yang menyediakan sarana produksi pertanian, termasuk pupuk subsidi dan non-subsidi, bibit, obat-obatan, dan alat-alat pertanian serta persewaan gedung Graha Koptama untuk kegiatan olahraga, pelatihan, maupun acara besar seperti pernikahan, gedung ini menjadi tambahan sumber pemasukan koperasi.
Dalam waktu dekat, KUD Tani Makmur juga tengah mempersiapkan unit usaha baru di bidang peternakan. “Mayoritas anggota kami adalah petani dan peternak. Kami pernah studi banding ke Merapi Farm, dan rencana ini sudah kami masukkan dalam RAPB,” ujar Irawati.
Tak hanya aktif secara lokal, KUD Tani Makmur berulang kali meraih penghargaan nasional. Di antaranya predikat KUD Berprestasi Nasional (2004, 2010, 2014), dan predikat transaksi terbesar pada 2018. Ketua KUD Bibit Rustamta bahkan dianugerahi gelar Tokoh Gerakan Koperasi Nasional pada 2004.
Dari sisi keuangan, koperasi menunjukkan kinerja stabil. Tahun 2024, pendapatan usaha mencapai Rp981 juta dari target Rp972 juta. Dengan SHU bersih Rp102 juta, koperasi berhasil melampaui target yang ditetapkan. Total modal sendiri per Desember 2024 tercatat sebesar Rp2,5 miliar, sedangkan total kekayaan (modal dan kewajiban) mencapai Rp7,95 miliar.
Meski jumlah anggota tercatat sebanyak 16.844 per akhir 2024, hanya 1.286 di antaranya yang aktif membayar simpanan wajib. Dana yang berhasil dihimpun dari anggota terdiri dari simpanan pokok Rp56 juta, simpanan wajib Rp864 juta, dan simpanan sukarela Rp493 juta.
Irawati menjelaskan bahwa sebagian besar anggota non-aktif merupakan warisan masa lalu saat pelanggan listrik otomatis tercatat sebagai anggota koperasi. “Banyak yang sudah meninggal atau tidak aktif. Yang benar-benar aktif dan membayar simpanan wajib itu yang 1.200-an tadi,” jelasnya.
Struktur Organisasi dan Budaya Kerja
Ketua KUD Tani Makmur Bibit Rustamta menjelaskan, struktur organisasi koperasi dikelola dengan sistem manajerial yang cukup rapi. Masing-masing unit memiliki kepala bagian atau manajer, dan koordinasi dilakukan rutin setiap tanggal 1 setiap bulan. Kehadiran karyawan dipantau melalui sistem presensi digital, dan karyawan diberi insentif berupa gaji di atas UMR serta uang transport.
“Kedisiplinan dan keterbukaan menjadi kunci. Koordinasi rutin dan laporan dari unit ke pengurus berjalan setiap bulan. Jika ada masalah mendesak, tidak menunggu tanggal 1, langsung kami tangani,” katanya.
Di luar KUD, saat ini juga berdiri KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Tani Makmur yang dulunya merupakan Unit Simpan Pinjam dari KUD. Sejak 2010, atas syarat dari Kementerian Koperasi setelah mendapat pinjaman lunak Rp1 miliar, USP KUD harus berdiri sebagai koperasi mandiri. “Secara legal dan administrasi sudah terpisah. Tapi pengurusnya masih satu, dan karyawan KSP sebagian besar juga dari KUD,” tambahnya.
Sebagai koperasi tingkat kecamatan, pencapaian KUD Tani Makmur menjadi preseden penting bagi gerakan koperasi di Indonesia. “Kami hanya dari Kecamatan Kasihan. Tapi karena pengelolaan disiplin dan kinerja yang transparan, banyak koperasi dari luar daerah seperti Sumatera dan Jawa datang studi banding ke sini,” kata Irawati.
Dengan rencana ekspansi ke peternakan dan penguatan unit-unit yang sudah ada, KUD Tani Makmur membuktikan bahwa koperasi bukan hanya soal simpan-pinjam, tapi ekosistem ekonomi lokal yang bisa menopang kesejahteraan bersama.
“Yang penting semua bekerja sesuai porsi dan disiplin. Kalau itu dijaga, koperasi pasti bisa tumbuh,” pungkas Irawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Harga Beras Lokal di Jepang Naik, Swalayan Pilih Pasarkan Impor
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Warga Jetis Bantul Ditemukan Meninggal Mendadak di Rumah
- Disnaker Kulonprogo Klaim Nol Kasus Penahanan Ijazah di Wilayahnya
- Hujan Lebat Kamis Sore Sebabkan Banjir di Tirtonirmolo Bantul
- PT KAI Meminta Warga Lempuyangan Mengosongkan Rumah Sengketa Dalam Tujuh Hari
- Bupati Bantul Minta Tenaga Kerja Terkena PHK Diserap dalam Program Padat Karya
Advertisement