Advertisement
KORUPSI JOGJA : Jaksa Diminta Bidik Kalangan DPRD dalam Kasus Pergola

Advertisement
Korupsi Jogja pada proyek Pergola telah diputus oleh Hakim Pengadilan Tipikor
Harianjogja.com, JOGJA- Terpidana kasus korupsi pergola Jogja, Irfan Susilo mengatakan sudah berupaya membuka jelas tentang kasus yang menjeratnya tersebut.
Advertisement
Terpidana kasus pergola yang sudah menjalani hukuman selama 1,2 tahun ini mengaku sudah menjelaskan dengan gamblang kasus tersebut termasuk peran dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jogja.
“Saya sudah membuka dalam persidangan tapi tidak ada kelanjutan dari jaksa,” ujar Irfan, di sela menghadiri sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jogja Kamis (6/4/2017).
Pada sidang tersebut, Majelis Hakim menjatuhkan hukuman kepada lima orang terdakwa yakni Sugeng Santoso, Beny Wahyu, Suryo Widono, Henry Tahtadona, dan Zinuri Masykur.
Senada juga disampaikan Anton Sudibyo selaku kuasa hukum dari terdakwa Beny Wahyu, Suryo Widono, Henry Tahtadona, dan Zinuri Masykur. Anton mengatakan dalam fakta persidangan ada keterangan dari saksi ahli yang dihadirkan oleh jaksa bahwa proyek fisik tidak bisa dianggarkan di akhir tahun anggaran.
Menurut dia, anggaran proyek pengadaan pergola disetujui oleh Komisi C DPRD Kota Jogja pada 13 November 2013 (DPRD periode 2009-2014). “Selama dua bulan kurang, apa masuk akal pengerjaan fisik bisa selesai,” tukas Anton.
Jaksa Ernawati mengatakan dalam proses persidangan tiga terdakwa pada 2015 lalu penyidik sudah memanggil saksi dari dewan. Ia mengaku dalam pengembangan kasus tersebut hingga menetapkan lima terdakwa belum memanggil saksi dari dewan.
“Dulu [dewan] pernah dipanggil, sekarang belum,” katanya. Saat disinggung soal dugaan keterlibatan dewan, Ernawati enggan menjawabnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement