Advertisement
PASAR TRADISIONAL BANTUL : Ditemukan Banyak Kerusakan, Siapa yang Bertanggungjawab?
Advertisement
Pasar tradisional Bantul Angkruksari mendapat perhatian DPRD
Harianjogja.com, BANTUL -- Kalangan dewan terus menyoroti persoalan di Pasar Angkruksari yang berada di Desa Donotirto, Kretek. Setelah beberapa lalu Komisi C DPRD Bantul memberikan teguran keras terhadap PT Citra Prasasti Konsorindo selaku pelaksana proyek, kali ini giliran fraksi dengan jumlah kursi terbanyak di legislatif, Fraksi PDI Perjuangan (F-PDIP) yang bersuara.
Advertisement
Baca Juga :http://www.harianjogja.com/?p=813117&preview=true"> PASAR TRADISIONAL BANTUL : Kualitas Material Dinilai Lebih Buruk dari Perencanaan
Bahkan, dari hasil inspeksi yang mereka lakukan di Pasar Angkruksari, Kamis (27/4/2017), beberapa hal janggal berhasil ditemukan. Beberapa temuan itu mengarah pada ketidaksesuaian spesifikasi material yang digunakan oleh pihak pelaksana proyek.
Oleh karena itu, Salah satu anggota F-PDIP DPRD Bantul Pramudiananto Indratriatmo mengimbau kepada pelaksana proyek agar terus melakukan perbaikan sebelum masa pemeliharaan berakhir pertengahan Juni mendatang. Pasalnya, jika sampai masa pemeliharaan berakhir, kerusakan masih ada, ia khawatir nantinya pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan turun tangan.
Terpisah, Ketua F-PDIP Timbul Harjana menyayangkan banyaknya material yang ternyata tak sesuai dengan spesifikasi perencanaan tersebut. Pasalnya, pasar yang seharusnya sudah bisa dimanfaatkan sebagai tempat transaksi jual beli, kini terganggu dengan adanya perbaikan.
“Kalau begini, aktivitas perdagangan juga terganggu kan,” katanya.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul Bobot Ariffi’aidin mengakui, kerusakan yang terjadi di Pasar Angkruksari itu tak termasuk kondisi force majeur. Itu artinya, pihak pelaksana proyek memang harus bertanggung jawab atas kerusakan tersebut. Meski begitu, untuk memastikan kondisi force majeur itu, Bobot mengaku perlu melakukan kajian terlebih dulu.
“Tapi sepertinya, ini belum masuk kondisi itu. Jadi pihak pelaksana proyek harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ratusan Sekolah Aceh Tamiang Rusak Parah Akibat Banjir Bandang
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY Dukung Becak Listrik Jadi Ikon Transportasi Jogja
- Wisatawan Pantai Gunungkidul Diminta Waspadai Rip Current
- BPBD Bantul Susun Rencana Kontingensi Tsunami 2026 sampai 2028
- Pemkab Gunungkidul Tuntaskan Normalisasi 2 Luweng Rawan Banjir
- Jadwal Misa Natal 2025 Gereja Ganjuran, Ada 5 Sesi Ibadah
Advertisement
Advertisement



