Advertisement
ARTJOG 2017 : Setan Jawa, Penggabungan Banyak Interaksi & Multidisiplin
 
                
            Advertisement
Art Jogja 2017 juga dimeriahkan dengan karya Garin Nugroho
Harianjogja.com, JOGJA - Sineas kenamaan Indonesia, GarinNugroho persama Bakti Budaya Djarum Foundation ambil bagian dalam Festival Artjog kek-10.
Advertisement
Baca Juga : http://www.harianjogja.com/?p=818909">ARTJOG 2017 : Garin Nugroho Turut Serta Lewat Setan Jawa
Pertunjukan ini merupakan sebuah karya yang menggabungkan beragam seni seperti visual arts, teater, tari, fashion hingga musik yang saling melengkapi. Menurut Garin, menggabungkan banyak interaksi, multidisiplin, dan kemudian bisa mengembangkan jenis pasar yang berbeda dan bisa bekerja dalam bentuk lain sehingga memiliki efek yang besar dan bisa berkesan bagi penonton dalam waktu yang lama.
Pemutaran film Setan Jawa di Jogja merupakan bagian pertunjukan spesial yang digelar oleh Artjog. Sebelumnya, Setan Jawa yang juga didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation telah sukses dipentaskan di Jakarta pada September 2016, Melbourne dalam world premier di Opening Nights of Asia Pacific Triennial of Performing Arts bulan Februari yang lalu. Tahun 2017 ini, Setan Jawa juga akan dipentaskan di Amsterdam, Belanda (Juni); Singapura (Juli), dan London, Inggris (September).
Setan Jawa bercerita tentang cinta dan tragedi kemanusiaan dengan latar waktu awal abad ke-20 yang ditandai lahirnya era industri yang menyisakan kemiskinan di tanah Jawa. Seiring dengan meluasnya kemiskinan, maka bertumbuh subur cara-cara mistik untuk meraih kekayaan, termasuk Pesugihan Kandang Bubrah. Pesugihan ini adalah cara mistik untuk mendapat kekayaan dari iblis, namun harus membayar dengan berubah menjadi tiang penyangga rumah saat ajalnya tiba.
Adalah Setio (diperankan Heru Purwanto), seorang pemuda dari desa miskin jatuh cinta dengan Asih (diperankan Asmara Abigail), seorang putri bangsawan Jawa. Lamaran yang ditolak membuat Setio mencari keberuntungan melalui kesepakatan dengan iblis (diperankan Luluk Ari) yang dikenal sebagai Pesugihan Kandang Bubrah untuk mencari kekayaan dan nantinya dapat melamar Asih. Setio akhirnya menjadi kaya dan kawin dengan Asih, mereka hidup bahagia dalam rumah Jawa yang megah. Asih kemudian mengetahui bahwa suaminya menjalani laku pesugihan kandang bubrah akhirnya menemui setan pesugihan dan meminta pengampunan pada setan agar suaminya tidak menjadi tiang penyangga rumah pada saat kematiannya.
“Setan Jawa merupakan kerjasama Garin Nugroho dengan Bakti Budaya Djarum Foundation yang menghabiskan sekitar dua tahun untuk proses produksinya. Orkestra gamelan yang diciptakan oleh Rahayu Supanggah sebagai pengiring film bisu ini mampu membawa sentuhan tradisional dan menghasilkan pertunjukan modern yang memiliki jiwa dan nilai-nilai estetika yang bersumber dari kekayaan budaya Indonesia," ujar Renitasari Adrian selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation menambahkan di Auditorium Sanata Dharma (USD), Minggu (21/5/2017) malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Sinar Jaya ke Bantul dan Gunungkidul, 30 Oktober 2025
- Tarif dan Jadwal DAMRI Semarang Jogja PP, Kamis 30 Okt 2025
- PDIP Gelar Merah-Muda Fest 2025 di Jogja, Catat Tanggalnya
- Perahu Diterjang Ombak, 1 Nelayan Gunungkidul Dinyatakan Hilang
- Transformasi Wukirsari: Dari Buruh Batik ke Desa Wisata Unggul
Advertisement
Advertisement

















 
            
