Advertisement

SPELEOLOGI : ASC Jogja Melacak Lubang Bumi Terbesar di Rimba Halmahera

Nugroho Nurcahyo
Kamis, 24 Agustus 2017 - 02:20 WIB
Nina Atmasari
SPELEOLOGI : ASC Jogja Melacak Lubang Bumi Terbesar di Rimba Halmahera

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Acintyacunyata Speleological Club (ASC), organisasi pegiat penelitian gua beserta lingkungannya yang berbasis di Jogja, memberangkatkan tim ekspedisi ke Halmahera, Maluku Utara pada Selasa (22/08/2017). ASC hendak menguak misteri lubang masuk sumur gua (sinkhole) terbesar di tengah rimba Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Halmahera Timur, Maluku Utara.

Mengangkat tema Search The Biggest Sinkhole, tim yang terdiri dari enam personel ini telah akan menjalani ekspedisi hingga 22 September 2017 mendatang.

Advertisement

Pelacakan sinkhole yang diperkirakan terbesar yang pernah ditemukan di Halmahera ini, berawal dari informasi yang diberikan Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Dari foto udara, petugas patroli udara mendapati sebuah lubang gua terbesar yang pernah ditemui di tengah rimba taman nasional itu. “Informasi awal tersebut diperkuat dengan foto udara,” kata Ketua ASC, Adi Guna Prasetya, Selasa.

Berdasarkan data track log perangkat GPS yang diperoleh dari kegiatan patroli udara rutin Taman Nasional Aketajawe Lolobata, untuk mencapai lokasi mulut gua yang diperkirakan berdiameter kurang lebih 100 meter tersebut, dibutuhkan waktu tiga hari perjalanan darat berjalan kaki. Perjalanan ke titik ditemukannya sinkhole tidak dapat ditempuh dengan kendaraan karena lebatnya vegetasi di hutan Aketajawe Lolobata.

Ekspedisi nantinya akan memetakan dan mendata ekosistem gua. Tim juga akan menginventarisasi gua–gua di kawasan eksplorasi. Dalam ekspedisi tersebut, ASC akan dibantu oleh Taman Nasional Aketajawe Lolobata dan organisasi pecinta alam lokal.

Tahun lalu, klub pegiat speleologi yang berbasis di Jogja ini telah menyelesaikan ekspedisi Halmahera I yang juga digelar di Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Klub ini berhasil menemukan 54 mulut gua baru, 18 ceruk, memetakan 17 gua dan melacak empat sistem perguaan yang memiliki potensi sungai bawah tanah.

Ekspedisi Halmahera ini adalah penelitian bentang karst kesekian kalinya yang dilakukan ASC di wilayah karst Indonesia bagian Timur. Sebelum dua ekspedisi Halmahera, ASC di antaranya sudah terjun meneliti bentang alam karst Berau, Kalimantan Timur (2012), Seram, Maluku (2011) dan Sumba, Nusa Tenggara Timur (2010).

Klub ini, pada 1984, bersama tim Anglo-Australian Speleological Expedition menemukan dan memetakan Gua Jaran yang sampai kini merupakan Gua terpanjang di Indonesia. Luweng Jomblang yang kini termasyur juga termasuk salah satu goa yang ditemukan tim eksplorasi dari ASC.

Bersama tim British Cave Research Association (BCRA), ASC juga telah membantu dalam pemetaan sejumlah gua di kawasan karst Gunung Sewu. Selain ekspedisi, ASC juga beberapa kali menjadi konsultan teknis.

Salah satunya Underground Water Research di gua Bribin, Gunungkidul, bekerja sama dengan team peneliti dari Universitas Karlsruhe, Jerman pada 2001 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement