Advertisement
Berburu Aneka Jenis Pisang di Pasar Pakem

Advertisement
Buah pisang mudah ditemui saat berkunjung ke Pasar Pakem, Sleman.
Harianjogja.com, SLEMAN-Buah pisang mudah ditemui saat berkunjung ke Pasar Pakem, Sleman. Puluhan pedagang berjajar rapi di trotoar jalan, tepatnya di
sisi utara pasar, untuk menjajakan beragam jenis pisang. Ada pisang raja, ambon, kepok, susu, emas, dan masih banyak lagi.
Advertisement
“Yang jadi khasnya sini ya pisang emas,” kata salah satu pedagang bernama Latini, 55, Selasa (31/10/2017).
Pisang emas dijual mulai Rp50.000-125.000 per tundun, sementara pisang ambon Rp35.000 per sisir, dan pisang raja Rp150.000 per dua sisir (setangkep). Ia mengatakan, pisang raja biasanya laris saat musim pernikahan. Pisang raja banyak digunakan kaum mempelai untuk melengkapi piranti pernikahannya.
Latini mengatakan, pisang yang dijual para pedagang berasal dari daerah Klaten, sama dengan asal para pedagang yang semuanya berasal dari Deles, Klaten. Mereka berdagang di situ sejak 2010, tepatnya pasca erupsi Gunung Merapi.
Sebelumnya, mereka membuka lapaknya di kawasan obyek wisata Kaliurang. Dulu, para pedagang terbagi di dua titik yaitu di bawah pohon beringin Kaliurang dan Telaga Putri. Namun pasca letusan besar gunung aktif tersebut, satu per satu di antara mereka pindah ke lokasi yang paling rendah.
“Kula riyin kiyambak pindah wonten Pakem mriki [Saya lebih dulu pindah ke Pakem],” katanya.
Lama-kelamaan, semua pedagang pisang yang awalnya berjualan di Kaliurang kemudian pindah ke utara Pasar Pakem tersebut. Di situ mereka menempati trotoar dan tidak dikenai retribusi. Saat ini, pedagang yang menjual pisang di kawasan trotoar Pasar Pakem tersebut terdapat 13 orang.
Menurut Latini, berjualan di kawasan baru tersebut cenderung lebih ramai. “Kalau di Kaliurang kan hanya [wisatawan] obyek wisata, kalau di sini yang lewat dari Kaliurang bisa mampir dan yang pada ke pasar juga belanja [pisang],” kata Latini.
Latini mengatakan, saat hari biasa, penjualan per hari bisa mencapai 5-10 tundun. Sementara saat libur akhir pekan, penjualannya bisa meningkat drastis. Setiap hari, ia menyetok 50 tundun pisang. “Kalau 50 tundun ya habis lima hari paling. Penghasilan enggak mesti. Kadang Rp200.000, kadang Rp500.000,” katanya.
Jika ada pisang yang sudah sangat masak tetapi belum laku terjual, ia berani membanting harga dan dijual ke pasar. Untuk satu sisir pisang emas, biasanya dijual Rp7.500.
Sementara untuk pisang raja biasanya dibeli oleh pengusaha roti untuk diolah menjadi selai. Selain menjual pisang, Latini juga menjual talas dengan harga Rp12.500 dan ubi jalar Rp7.000 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

12 Orang Terjaring OTT Politik Uang di PSU Kabupaten Serang, Bawaslu: Kami Dalami
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, Berangkat dari Stasiun Jebres Solo hingga Tugu Jogja
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Bantul, Sabtu 19 April 2025
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA, Sabtu 19 April 2025
- Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Kulonprogo, Sabtu 19 April 2025
Advertisement