Advertisement
Bukan Hanya Aparat Negara, Pekerja Swasta Juga Dites Narkoba Mendadak

Advertisement
Sebanyak 27 peserta dari kalangan pekerja swasta mengikuti tes urine di kantor Kecamatan Depok
Harianjogja.com, SLEMAN -Sebanyak 27 peserta dari kalangan pekerja swasta mengikuti tes urine di kantor Kecamatan Depok, Selasa (21/11/2017).
Advertisement
Pengujian ini menggunakan enam parameter yakni amphetamine, methamphetamine, marijuana, morphine, benzodiazepine, dan kokain.
Tes urine dilakukan di penghujung sosialisasi bertajuk Peran Instansi Swasta dalam Rangka Optimalisasi Kebijakan P4GN di Lingkungan Kerja/Usaha yang diikuti oleh pekerja dari sembilan korporasi ini. Hasilnya, seluruhnya negatif meski ada tiga peserta seminar yang undur diri sebelum tes dimulai.
Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sleman, Kuntadi mengatakan pecegahan dan pemberantasan narkoba harus dilakukan oleh semua sektor baik pendidikan, pemerintah maupun kalangan swasta.
“BNN enggak mungkin menurunkan prevelensi narkoba sendiri,” katanya.
Terlebih lagi, kalangan swasta menduduki posisi tertinggi pelaku penyalahgunaan narkoba secara nasional.
Meski demikian, ia menyatakan jika pelaku penyalahgunaan tertinggi di DIY sendiri bukan swasta melainkan kalangan pelajar dan mahasiswa. Hal ini dikarenakan jumlah mahasiswa khususnya pendatang yang cukup tinggi di DIY sebagi kota pelajar.
Kuntadi mengatakan jika ada yang terbukti sebagai pengguna maka akan diarahkan untuk rehabilitasi sedangkan yang terbukti terlibat dalam mengedarkan narkoba maka akan diproses hukum.
Laminen, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Sleman mengatakan jika ketiga pekerja yang izin pulang duluan itu tetap akan dites urine dengan petugas datang langsung ke kantor yang bersangkutan.
Meski kalangan swasta bukan pelaku yang dominan namun sosialisasi maupun tes urine dilakukan di wilayah Depok karena merupakkan sasaran dari BNNK tahun ini.
“Program pusat tahun ini baik BNNK maupun BNNP sasarannya Depok,” katanya.
Salah satu alasannya karena angka prevelensi di Depok sendiri tertinggi di DIY untuk pengguna oleh pelajar dan mahasiswa. Sedangkan untuk secara nasional ada di posisi delapan. Namun, Lasinem mengatakan jika penyalahgunaan oleh pekerja swasta di Sleman sendiri tidak terlalu tinggi.
Hal ini berbeda di sejumlah kota metropolitan lainnya yang penyalahgunaan zat adiktif ini salah satunya karena tingkat stres pekerja biasanya cukup tinggi.
Sementara itu, Adele, salah satu pekerja perusahaan elektronik mengatakan tak khawatir dengan adanya tes ini. Ia mengaku tidak mengkonsumsi narkoba ataupun obat-obatan jenis apapun. “Kalau tes begini bisa paham, siapa tahu makanan kita dicampuri apa gitu,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Belum Ada Koperasi Desa Merah Putih di Gunungkidul Ajukan Pinjaman ke Bank
- Perolehan Medali di PORDA DIY Tak Terkejar, Sleman Kunci Juara Umum
- Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Kamis 18 September 2025
- Jadwal SIM Keliling Polda DIY Kamis 18 September 2025
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 17 September 2025
Advertisement
Advertisement