Advertisement
Seluk Beluk Imigrasi Dikupas di Kampus UAD
Advertisement
Hari Bakti Keimigrasian, Kanwil Hukum dan HAM gelar sosialisasi imigrasi.
Harianjogja.com, JOGJA--Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Hukum dan HAM) DIY menggelar sosialisasi keimigrasian di kampus 1 Universitas Ahmad Dalan pada Kamis (25/1/2018). Acara dilaksanakan terkait dengan Hari Bakti Keimigrasian ke-68 yang jatuh pada 26 Januari.
Advertisement
Kepala Kanwil Hukum dan HAM DIY, Gunarso mengatakan acara ini sebagai upaya menyebarluaskan informasi mengenai keimigrasian kepada masyarakat. Hal yang penting dipahami salah satunya adalah mengenai ketentuan yang berlaku terkait persoalan keimigrasian ini. "Saat ini kami memilih untuk menyampaikan sosialisasi ke Ahmad Dahlan," katanya membuka acara di hadapan civitas academica Kamis.
Ia mengatakan jika informasi soal keimigrasiaan harus disebarkan dengan kerja sama pihak lain, khususnya yang bersentuhan langsung. UAD dianggap efektif untuk diberikan sosialisasi karena banyaknya mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di institusi tersebut sehingga akan sangat banyak membantu. Lebih lanjut itu, informasi yang didapat juga bisa disampaikan pula ke masyarakat lainnya. Harapannya, materi yang disampaikan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan juga UAD sebagai institusi.
Eti Andriani, Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Hukum dan HAM DIY yang hadir sebagai pemateri menyampaikan sejumlah informasi dasar soal pelayanan paspor dan berbagai dokumen yang dibutuhkan untuk melintasi batas negara. Tak lupa mengenai layanan antrean pembuatan paspor yang sekarang sepenuhnya bersifat online. "Jadi sekarang tidak ada lagi antrean padat di kantor imigrasi, semua orang sudah datang jadwal jelas kapan harus datang," terangnya.
Upaya memecah kepadatan permintaan paspor juga dilakukan dengan membukan kantor khusus layanan paspor di Bantul. Audiens juga mendapatkan informasi soal 126 negara yang memberlakukan bebas visa masuk untuk WNI. Bukan hanya itu, Eti juga menjelaskan asal muasal paspor dengan jumlah 24 halaman, lebih sedikit dari biasanya, yang sebenarnya ditujukan bagi Tenaga Kerja Indonesia dengan pertimbangan hanya akan sekali dipakai. Namun belakangan paspor yang lebih tipis ini banyak disasar masyarakat umum karena biaya pembuatannya lebih murah.
Kantor Urusan Internasional UAD, Ida Puspita mengatakan mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di kampusnya berasal dari berbagai negara di lima benua. "Timur Tengah, Malaysia, Yaman, dan banyak lagi," katanya. Namun, ia mengatakan jika sebagian besar mahasiswa asing saat ini berasal dari Tiongkok. Karena itu, sosialisasi ini sangat membantu lembaganya dalam pengurusan dokumen untuk kebutuhan akademik. Terlebih lagi, banyak kegiatan civitas academica UAD membutuhkan legalitas dokumen dari imigrasi. Dalam acara bertajuk Imigrasi e-Gov Pasti Smile (Simpatik Mumpuni Integritas Lugas Empati) ini, nampak pula sejumlah mahasiswa asing yang ikut hadir salah satunya dari Timor Leste.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Relasi Jogja-Kutoarjo, Minggu 3 Desember 2023
- Jadwal Keberangkatan Bus DAMRI Hari Ini, Minggu 3 Desember 2023
- Rute Bus Trans Jogja Menuju Lokasi Wisata Prambanan dan Malioboro
- Jelang Libur Nataru, Puluhan Kamera Pengintai Dipasang di 20 Titik
- Top 7 News Harian Jogja Online, Minggu 3 Desember 2023
Advertisement
Advertisement