Advertisement
Dukung Pertanian Bawang, Playen akan Bangun Bendungan
Advertisement
Pemerintah Desa Playen, Kecamatan Playen rencananya tahun ini akan membuat bendungan untuk saluran irigasi
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Pemerintah Desa Playen, Kecamatan Playen rencananya tahun ini akan membuat bendungan untuk saluran irigasi. Total biaya yang dibutuhkan untuk merealisasikan program tersebut mencapai Rp260 juta.
Advertisement
Kepala Desa Playen, Surahno mengatakan, program pembangunan bendungan yang dimiliki merupakan bantuan dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul. Rencananya, pembangunan mulai dilakukan pada April mendatang dengan membendung aliran Sungai Mojosari.
“Sudah kami persiapkan. Untuk pembangunan bendungan diberikan anggaran Rp260 juta dari pemkab,” kata Surahno saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (21/2/2018).
Menurut dia, pembangunan bendungan itu untuk memaksimalkan potensi pertanian di Desa Playen. Rencananya keberadaan bendungan dimanfaatkan untuk pengembangan budidaya bawang merah dan bawang putih.
“Sebenarnya untuk pemanfaatan tidak hanya dua komoditas itu, tapi komoditas yang lain juga dapat dikembangkan. Oleh karenanya, mudah-mudahan pembangunan tidak ada halangan sehingga dapat digunakan untuk aliran irigasi, khususnya saat musim kemarau,” ujarnya.
Surahno menjelaskan, dari sisi potensi, Desa Playen masih bergantung pada komooditas pertanian. Selain itu, tanaman pokok seperti padi, jagung dan kedelai, wilayah desa ini menjadi sentra penghasil aneka sayuran dan sorgum.
“Memang kita memiliki potensi lain seperti kerajinan tangan, olahan makanan ringan, tapi dari sisi produktivitas hasilnya tidak sebesar dari pertanian,” katanya lagi.
Dia pun berharap pembangunan bendungan ini dapat memaksimalkan potensi pertanian di wilayah Desa Playen sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
“Untuk sekarang kami masih fokus di masalah pertanian, tapi ke depannya juga akan mengembangkan potensi salah satunya dengan membentuk pasar desa. Tujuannya agar hasil bumi yang dipanen dapat dijual di pasar tersebut,” imbuh Surahno.
Salah seorang pentani di Desa Playen, Muji mengaku mendukung upaya pembangunan bendungan. Ia berharap, program tersebut tidak hanya sebatas simbolisasi, namun dapat memberikan manfaat, khusunya dalam rangka peningkatan potensi pertanian yang ada di masyarakat.
“Mudah-mudahan dengana bendungan itu maka petani dapat panen padi setahun tiga kali,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Prakiraan Cuaca Klaten Sabtu 27 April: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan
- Bersahabat! Tidak Ada Hujan di Wonogiri pada Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
Berita Pilihan
Advertisement
1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
- Punya Inovasi 5 Klaster, Rejowinangun Masuk Lima Besar Kelurahan Terbaik Se-Kota Jogja
Advertisement
Advertisement