Advertisement
Harga Beras di Gunungkidul Mulai Turun

Advertisement
Pedagang beras di Gunungkidul menilai hingga kini harga beras masih fluktuatif
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Tingginya harga beras masih dirasakan pedagang. Pedagang menilai hingga kini harga beras masih fluktuatif.
Advertisement
Salah satu pedagang di Pasar Argosari, Wonosari Tumiyah mengatakan rata-rata beras memang mengalami penurunan. "Sudah ada penurunan ya sekitar Rp200 per kg-nya, belum begitu banyak turunnya, tapi kadang naik sedikit juga," katanya, Senin (26/2/2018).
Dia menduga dampak melambungnya harga beberapa waktu lalu, dan masih dirasa sampai sekarang, dikarenakan badai Cempaka tiga bulan lalu yang merusak lahan pertanian warga.
Selain itu juga dia mengatakan ada sejumlah orang yang membeli banyak gabah milik petani sehingga menyebabkan sulit mencari gabah. Hal itu menyebabkan harga beras di pasaran menjadi naik.
Tumiyah mengatakan kemauan anak muda untuk bertani juga berpengaruh dengan sulitnya mencari buruh tani, sehingga menyebabkan ongkos tenaga menjadi naik, yang secara tidak langsung akan berpengaruh ke harga beras.
Terkait operasi pasar yang pernah berlangsung beberapa waktu yang lalu dia mengatakan tidak begitu berpengaruh ke harga beras. "Operasi Pasar beberapa waktu lalu juga tidak begitu berpengaruh. Saya jualnya lama juga, lakunya ke pedagang nasi goreng saja," ujarnya.
Kepala seksi distribusi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Gunungkidul, Sigit Haryanto mengatakan harga beras memang belum ada penurunan signifikan baik untuk beras premium maupun medium.
"Untuk yang premium belum ada penurunan, yang beras medium masih fluktuatif, naik turun terus masihan. Beras Ir.1, Sabtu (24/2/2018) Rp12.300, sedangkan Ir.2 Rp9.700. Namun untuk stoknya sudah ada semua, aman," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement