Advertisement
Februari 2018, Jogja Alami Deflasi 0,05%
Advertisement
Andil terbesar yang memicu terjadinya inflasi adalah komoditas bawang putih
Harianjogja.com, JOGJA-Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mengumumkan Jogja mengalami deflasi sebesar 0,05% pada Februari 2018.
Advertisement
Dalam Berita Resmi Statistik (BRS) yang diterima Harianjogja.com, Kamis (1/3/2018), Kepala BPS DIY JB Priyono mengungkapkan, kondisi tersebut disebabkan naiknya indeks harga konsumen kelompok bahan makanan naik sebesar 0,43%;kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naiksebesar 0,14%.
Adapun kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,10%; kelompok sandang naik 0,32%; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,01%; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar 1,17%; sedangkan kelompok kesehatan relatif sama dibanding bulan sebelumnya.
Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 55 Kota IHK mengalami infl asi, dan 27 Kota IHK mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,05% diikuti Kota Merauke dan Ambon masingmasing sebesar 0,90% dan 0,67%, sedangkan infl asi terendah terjadi di Kota Palangkaraya 0,04%.
Laju inflasi kalender 2018 (Desember 2017 terhadap Februari 2018) sebesar 0,51% dan laju inflasi (Februari 2018 terhadap Februari 2017) sebesar 3,08%. "Andil terbesar yang memicu terjadinya inflasi adalah komoditas bawang putih, naik sebesar 31,98 persen," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement