Advertisement
Perkenalkan, Kami Al Fatikha, Assalamualaikum, dan Bismillah
Advertisement
Harianjogja.com. SLEMAN—Dalam kebudayaan Indonesia, nama adalah doa dan harapan yang disematkan orang tua kepada sang buah hati. Tak jarang, nama yang diberikan orang tua membuat orang lain yang mendengarnya mengernyitkan dahi. Seorang penduduk Purwomartani, Kalasan, Sleman, yang memberikan nama ketiga buah hatinya dengan bahasa Arab yang sangat akrab di telingan umat muslim, namun tidak lazim.
Kelahiran anak pertama ditunggu-tunggu Rina Riawati, 34, dan almarhum suaminya Buchori Ali Marsono pada pertengahan 2004 lalu. Setelah mengandung hampir sembilan bulan, jabang bayi lahir dengan normal. Orok perempuan itu kemudian diberi nama Al Fatikha Poetry Cahaya Mentariku. Dia bersama sang suami memberikan nama seperti surat dalam Alquran sebagai bentuk doa.
Advertisement
“Al Fatihah kan bagus, surat pertama dalam Alquran. Kalau Poetry bisa diartikan sebagai perempuan dan juga puisi karena kami memang suka puisi. Dan Cahaya Mentariku artinya bisa menjadi cahaya yang bersinar dalam keadaan apa pun,” kata Rina saat ditemui wartawan di kediamannya di Perumahan Citra Ringin Mas Blok D, Purwomartani, Senin (30/4).
Setelah kelahiran Al, begitu panggilan untuk putri pertamanya itu, selang tiga tahun kemudian Rini kembali mengandung anak kedua. Pada kehamilan keduanya ini, keluarga kecilnya belum memiliki tempat tinggal tetap. Beberapa kali harus berpindah rumah kontrakan, sehingga cukup repot dalam mengurus anak.
Namun demikian selama hamil hingga melahirkan putri keduanya, semua urusan berjalan lebih mudah. Kepada jabang bayi yang ada dalam perutnya dia berujar agar segera lahir sebelum harus berpindah rumah kontrakan. “Menurut dokter itu belum waktunya tapi setelah saya bilang, esok harinya langsung lahir,” kata dia.
Rina bersama suaminya memberi nama putri keduanya itu Assalamualikum Poetry Cantikku. Nama unik lagi-lagi dilekatkan kepada putrinya dengan maksud sebagai doa dari orang tua kepada sang anak.
Tak sampai di situ, buah cinta terakhirnya dengan sang suami juga melengkapi nama unik yang sudah dimiliki kedua kakaknya. Anak ketiganya yang berjenis kelamin laki-laki lahir pada 20 September 2009 lalu dan diberi nama Rhazes Bismillah Lakilakiku. “Kalau Rhazes itu kami ambil dari nama seorang dokter Arab, Bismillah adalah doa, dan Lakilakiku karena dia anak laki-laki kami,” kata si ibu.
Rini kini menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan online mulai dari jilbab, kaus kaki hingga pernak pernak-pernik lainnya. Tanggung jawab itu harus dijalaninya setelah suaminya meninggal dunia pada 2016 lalu karena penyakit kanker.
Mendiang suaminya adalah lulusan Jurusan Teater ISI Jogja. Selain menjadi seniman yang menghasilkan sejumlah pementasan teater, almarhum suaminya itu juga bekerja di sejumlah sekolah di DIY untuk membina kelompok pertunjukan.
Darah seni itu diakuinya banyak mengalir kepada anak-anaknya. “Kalau yang pertama sukanya fotografi dan nulis, yang kedua ini sukanya baca buku. Kalau yang ketiga sukanya main musik dan pernah juga sekali main teater,” kata dia.
Assa, begitu putri kedua Rina biasa dipanggil, mengaku bangga dengan nama yang telah diberikan oleh kedua orang tuanya. Bocah yang masih duduk di bangku kelas V SD ini mengaku banyak teman-temannya yang heran dengan namanya. Saat pertama kali mengenalkan diri, tak sedikit yang mengira nama pertamanya itu hanyalah uluk salam.
“Tidak ada yang mengejek, teman-teman biasa saja,” kata Assa yang bercita-cita menjadi pramugari.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh sang adik, Rhazes. Meski namanya unik, dia tidak pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda dari teman-temannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
American Airlines Tabrak Helikopter Black Hawk, Jatuh dan Terbakar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dishub DIY Temukan Banyak Bus Pariwisata Tak Laik Jalan
- Ikan di Sungai Serang Banyak yang Mati Diduga Kena Limba TPA Banyuroto, Warga Kulonprogo Protes
- Long Weekend Saat Musim Hujan, Ribuan Wisatawan Kunjungi Kawasan Wisata Mangunan
- Jalan Sentolo-Nanggulan Putus, Warga Wijimulyo Bangun Jalan Darurat Pakai Uang Pribadi
- Satpol PP DIY Minta Kabupaten Sediakan Petugas Tambahan di Pantai untuk Amankan Libur Panjang
Advertisement
Advertisement