Advertisement
Di Tangan Mahasiswa Farmasi UII, Kulit Buah Naga Ternyata Bisa Jadi Antikanker Payudara

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Tiga mahasiswa Farmasi Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia (UII) mengubah kulit buah naga menjadi obat antikanker payudara. Ketiga mahasiswa tersebut adalah, Amanda Okta Rifani, Yuni Kurniasari angkatan 2015 dan Putri Arifa Ayu angkatan 2017.
Amanda Okta Rifani menjelaskan, proses pembuatan dengan mengambil kulit buah naga segar yang baru dipetik dari kebun. Timnya memutuskan mengambil di salah satu kebun buah naga di kawasan Pakem, Sleman. Setelah kulit disisihkan dan dipotong hingga menghasilkan satu kilogram kemudian dioven hingga kering menjadi sekitar 200 gram, lalu dihaluskan hingga menjadi serbuk.
Advertisement
Ia mengatakan, serbuk kulit buah naga itu kemudian dicampur dengan etanol 70% dan didiamkan selama sehari untuk memisahkan senyawa flavonoid yang akan digunakan sebagai zat antikanker. Pemisahan tersebut menggunakan alat pemisah yang disebut rotary evaporator hingga menghasilkan ekstrak kental dari kulit buah naga.
"Itu memisahkan antara pelarut dengan senyawanya, hasil ekstrak kental itu sudah pasti ada flavonoidnya, itu senyawa murninya," ungkapnya, Kamis (5/7/2018).
Ekstrak itu kemudian didiamkan selama sehari baru kemudian mulai dibuat sediaan nanopartikel dengan mencampurkan aqua pro melalui perbandingan 2,5 gram ekstrak dengan 100 mililiter air. Kemudian diberi antibakteri atau kitosan serta asam asetat, selanjutnya dibuat larutan stok poly lactic co glycolic acid (PLGA).
"Kebetukan PLGA ini sudah ada stok dan harganya mahal, jadi kami pakai sedikit-sedikit," ungkapnya Amanda lagi.
Putri Arifa menambahkan, PLGA berdasarkan polimer nanosuspensi yanf efektif untuk pengiriman obat ke sel, selain itu mudah dikenali oleh sistem kekebalan tubuh dan kemudian dihilangkan dari sistem sirkulasi.
Yuni Kurnia Sari mengatakan, penelitian itu secara ilmiah, bertujuan untuk merumuskan nanosuspension ekstrak kulit buah naga sebagai antikanker payudara pada sel kanker T47D.
"Detailnya, kulit buah naga aktif, PLGA sebagai polimer pembawa obat, PVA sebagai polimer, chitosan sebagai polimer dan etil asetat sebagai pelarut. Metode penguapan pelarut menggunakan homogenisasi berkecepatan tinggi, diikuti oleh penguapan pelarut, dengan pengadukan magnet pada suhu kamar pada tekanan rendah," ungkapnya.
Proses penelitian itu sepenuhnya didanai oleh Program Kreativitas Mahasiswa Kemenristekdikti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sejumlah Guru Besar Sampaikan Aspirasi ke DPD RI Terkait Kebijakan Bidang Kesehatan
- Jadwal dan Tarif DAMRI dari Jogja ke Semarang
- Masinis hingga Petugas Keamanan KAI Daop 6 Jogja Dites Urine
- Polisi Buru Pelaku Penembakan Mobil Penata Rias di Jogja, Diduga Gunakan Airgun
- ATM Bank di Jalan Jenderal Sudirman Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp86 Juta
Advertisement