Advertisement

KARYA MAHASISWA : Ciptakan Bantal Beraromaterapi dari Limbah Sabut Kelapa

Sunartono
Rabu, 18 Juli 2018 - 13:50 WIB
Bhekti Suryani
KARYA MAHASISWA : Ciptakan Bantal Beraromaterapi dari Limbah Sabut Kelapa Feny Yuliana saat menunjukkan bantal karya timnya. - Ist/PKM UII

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) membuat produk bantal dengan aromaterapi berbahan limbah sabut kelapa. Bantal itu diberinama Co Fire atau Coco Fiber Pillow With Relaxing Aromatic System.

Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan 2018 itu diberi judul Co Fire, Inovasi Pengolahan Limbah Sabut Kelapa Menjadi Kreasi Bantal Motif Batik Ciprat dengan Sediaan Aromaterapi Berbasis Socio Entrepreneurship.

Advertisement

Adapun mahasiswa yang terlibat pembuatan antara lain, Feny Yuliana Andriani dari Teknik Industri angkatan 2014 sebagai Ketua PKM dengan anggota Dwi Adi Purnama Teknik Industri 2014, Ines Widyarani dari Farmasi 2014, Muhammad Rizal dari Teknik Industri 2015 dan Eva Altayani dari Teknik Industri 2014.

Feny Yuliana menjelaskan, proses pembuatan bantal itu dimulai dari sabut kelapa di pisahkan dari kulitnya, kemudian ditambah kayu manis untuk direbus secara bersamaan. Setelah itu daun serai dicuci dan dipotong kecil-kecil kemudian dioven untuk mendapatkan simplisia serai.

"Dari simplisia serai dan sabut kelapa yang kering, diberi aromaterapi lavender yang dapat diserap sabut dan simplisia serai agar aromaterapinya tidak mudah hilang," terangnya, Selasa (17/7/2018).

Ia menambahkan, sabut kelapa dan simplisia sereh itu kemudian dimasukkan ke dalam bantal. Untuk membuat aroma lavender, menggunakan alat destilasi uap air, caranya dengan memasukkan bunga lavender ke dalam alat tersebut guna mendapatkan minyak atsiri lavender.

"Sarung bantalnya terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar terbuat dari batik ciprat dan batik aksara Jawa dan bantal juga bisa di custom sesuai keinginan pelanggan," kata dia.

Ines Widyarani mengatakan, dalam membuat batik ciprat timnya bekerja sama dengan lima anak berkebutuhan khusus. Proses pembuatan bantal itu butuh waktu dua hingga tiga hari pengerjaan. Manfaat diberikan simplisia dari serai pada bantal tersebut agar aromaterapi diberikan dapat bertahan lama, sedangkan untuk sabut kelapa bermanfaat untuk mengurangi limbah sabut kelapa di masyarakat. Adapun harga setiap bantal dijual Rp50.000 hingga Rp70.000 dengan menyesuaikan pesanan.

"Untuk kendala hanya waktu saja, soalnya kan kami dari jurusan dan angkatan yang berbeda jadi waktu buat berkumpulnya harus mencari yang semuanya bisa. Kendala lainnya karena masih musim panas jadi penjemuran sabut kelapa masih bisa di atasi," kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditangkap di Kontrakannya, Begini Tampang Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement