Advertisement

Keren, Mahasiswa UII Latih Pekerja Pabrik Jamu

Sunartono
Senin, 16 Juli 2018 - 23:50 WIB
Bhekti Suryani
Keren, Mahasiswa UII Latih Pekerja Pabrik Jamu Mahasiswa Tim PKM Penerapan Teknologi Farmasi UII berfoto bersama dengan personel CV Bina Syifa Mandiri seusai kegiatan pelatihan, Jumat (13/7/2018). - Ist/PKM/T UII

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Sejumlah mahasiswa Farmasi Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia (UII) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penerapan Teknologi Kemenristekdikti memberikan pelatihan bagi personel pabrik jamu atau Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), Jumat (13/7/2018) pekan lalu.

Tim itu diketuai oleh Sirikit Wangi Sarindang mahasiswa Farmasi 2014 yang beranggotakan Illah Rahmawati, Tri Senja Aprilia, Tendy Kurniawan dan Dia Purnika dibawah bimbingan Dosen Farmasi UII, Bambang Hernawan Nugroho.

Advertisement

Sirikit Wangi Sarindang menjelaskan, karyawan yang diberikan pelatihan dari CV Bina Syifa Mandiri merupakan salah satu Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) di Bantul yang sedang berkembang sejak 2005.

Aspek bahan baku atau simplisia menjadi bagian penting bagi perusahaan untuk menjamin kualitas dan mutu produk secara berkelanjutan. Pihaknya berupaya memberikan pelatihan atau masukan terkait simplisia rimpang temulawak yang kadang oleh pemasok dicampur bahan lain sehingga tidak murni.

"Salah satu bahan baku yang digunakan adalah simplisia rimpang temulawak. Banyak sekali pemasok simplisia yang menambahkan dan mencampurkan simplisia rimpang temulawak dengan bahan-bahan lainnya, sehingga diragukan keasliannya," terangnya, Senin (16/7/2018).

Illah Rahmawati menambahkan, pelatihan bagi personel pabrik tersebut untuk mencegah masuknya simplisia rimpang temulawak yang tidak sesuai standar perusahaan. Sebelum melakukan pelatihan, timnya sudah melakukan observasi dan pengamatan langsung terkait kondisi di CV. Bina Syifa Mandiri.

"Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Juli 2018 di Laboratorium Biologi Farmasi UII dan dihadiri oleh beberapa personel CV. Bina Syifa Mandiri dari bagian laboratorium, produksi, ekstraksi dan bagian gudang," kata dia.

Sementara Tri Senja Aprilia mengatakan, materi pelatihan yang diberikan mulai dari identifikasi simplisia rimpang temulawak secara mikroskopik, makroskopik, hingga uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Serta pelatihan bagi manajemen gudang, pelabelan status bahan baku dan cara mendokumentasikan penerimaan bahan baku simplisia rimpang temulawak. Ia mengklaim, dari hasil kuisioner yang diberikan sebelum dan sesudah pelatihan, terdapat peningkatan pemahaman personalia terkait cara identifikasi, manajemen gudang dan dokumentasi penerimaan simplisia rimpang temulawak yang sesuai dengan standar.

"Dengan adanya pelatihan ini diharapkan perusahaan obat dapat menjaga kualitas dan keaslian simplisia rimpang temulawak secara berkelanjutan. Harapannya ilmu yang didapatkan dapat diterapkan dalam bekerja untuk meminimalisasi adanya pemalsuan rimpang temulawak," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 7 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar

News
| Kamis, 18 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement