Advertisement
Pengamen Malioboro Dikumpulkan di 7 Titik Mulai 7 Oktober 2025

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota Jogja mulai menata pengamen di kawasan Malioboro dengan menetapkan tujuh titik resmi yang berlaku mulai Selasa (7/10/2025), bertepatan dengan Hari Jadi ke-269 Kota Jogja.
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menyatakan akan tujuh titik resmi pengamen itu tersebar di kawasan Tugu Jogja hingga Titik Nol Kilometer. "Tujuh titik sudah ditentukan dan mungkin besok pagi sudah mulai ngamen di tujuh titik itu," ujar dia, Senin (6/10/2025).
Advertisement
Ia menegaskan penataan dilakukan agar Malioboro yang berada di kawasan Sumbu Filosofi Jogja menjadi lebih tertib dan nyaman bagi masyarakat maupun wisatawan.
Langkah itu sekaligus menandai dimulainya penataan baru kawasan pusat kota pada momentum hari jadi Jogja.
BACA JUGA
Menurut Hasto, kebijakan ini bukan untuk menyingkirkan pengamen, melainkan mengatur dan memberdayakan mereka agar tampil dengan cara yang lebih tertib.
"Pengamen itu tidak diusir, diurus. Dinas Kebudayaan akan mengurus, memberdayakan," ujarnya.
Ia menyebut penataan dilakukan dengan sistem kurasi dan pelatihan agar para pengamen yang tampil di kawasan Malioboro memiliki standar lebih baik ketimbang di daerah lain.
"Kalau nantinya masih sumbang-sumbang ya, jangan disumbangkan gitu ya. Menyumbangkan lagu dengan sumbang kan repot begitu," ucap Hasto berkelakar.
Pemerintah kota, lanjut Hasto, telah menentukan sejumlah titik tersebut dengan melengkapi fasilitas pendukung seperti sound system, termasuk menyiapkan kerja sama dengan sejumlah restoran dan hotel di luar kawasan Malioboro untuk tempat tampil para pengamen terpilih.
"Sudah ada delapan hotel dan restoran yang bersedia menerima pengamen itu untuk tampil," ujarnya.
Ia memastikan tidak ada lagi pengamen yang beroperasi di trotoar, mendatangi wisatawan secara langsung, ataupun mengamen di perempatan jalan Kota Jogja.
"Pengamen Malioboro itu teratur, tidak ada yang menodong. Orang baru mau makan ditodong, itu enggak boleh lagi. Sejak tanggal tujuh besok pagi, saya tidak mau tahu itu," tegasnya.
Selain menata pengamen, Hasto mengatakan Pemerintah Kota Jogja juga melakukan penyisiran terhadap gelandangan dan pengemis (gepeng) di sekitar Malioboro dan kawasan sekitarnya di bawah penanganan Dinas Sosial.
Penataan pengamen di Malioboro ini, kata Hasto, menjadi bagian dari upaya menciptakan suasana baru kawasan pusat kota yang lebih tertib dan berdaya. "Ini tekad kami untuk membuat suasana Malioboro yang baru, yang lebih tertib," ujarnya.
Â
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BKSDA Belum Bisa Pastikan Macan Tutul Masuk Hotel dari Lembang Park
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement